Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Medikbudristek) Nadiem Makarim harus memastikan kebijakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni dan Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam rapat kerja yang berlangsung secara daring dan luring, Selasa (8/2). (Foto: Biro Protokol, Humas dan Media DPD RI)
“Yakni dengan memperhatikan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di daerah PPKM level 1, 2, 3, dan 4,” kata Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni dalam rapat kerja dengan Mendikbudristek yang berlangsung secara daring dan luring, Selasa (8/2).
Seperti diketahui, Kemendikbudristek telah mengeluarkan SE Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Diskresi Pelaksanaan Keputusan Bersama 4 (Empat) Menteri tentang Panduan Penyelenggraan Pembelajaran terkait PTM. Dalam rapat tersebut, anggota DPD RI Jihan Nurlela menilai bahwa ancaman learning loss sebagai dampak pandemi Covid-19 harus segera diatasi.
“Salah satunya adalah melalui pelaksanaan PTM. Apalagi Indonesia memiliki visi untuk mencetak generasi emas di tahun 2045. Tapi kita juga perlu memberikan fleksibilitas dan mendengarkan apa yang menjadi masukan,” ujarnya.
Dikatakan, Covid-19 selalu bermutasi. Dimana hari ini Omicron mortalitasnya rendah, tapi tidak tahu bagaimana yang akan datang. Dalam kesempatan tersebut, Nadiem Makarim menyarankan agar PTM tidak dihilangkan sepenuhnya.
“Karena jika pembelajaran dilakukan secara jarak jauh secara 100 persen, maka akan lebih sulit mengatur operasional sekolah untuk melakukan PTM ke depannya. Kemdikbudristek memberikan diskresi sampai 50 persen yang mengikuti PTM, jika sebuah daerah ditetapkan pada status PPKM level 2,” tandasnya.
Dia berharap, yang level 1 dan 2 masih bisa melaksanakan 100 persen PTM. Pihaknya juga menghindari PPKM level 4 serta jangan sampai menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) penuh.
“Selama kasus varian Delta, sekolah tidak menjadi klaster utama penularan. Justru potensi penularan yang lebih tinggi terdapat di rumah ataupun di tempat lain. Karenanya, saya mendorong PTM tetap dilaksanakan di tengah pandemi untuk mengurangi ancaman learning loss,” tegasnya.
Karenanya, pihaknya ingin dukungan DPD melaksanakan SKB 4 Menteri sesuai level PPKM. Meski Omicron tinggi, tetapi tidak berbahaya seperti Delta. “Tapi harus diperhatikan, learning loss itu permanen. Sehingga dia mendorong pelaksanaan PTM 100 persen secepat mungkin," tukasnya.