Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan pemerintah melakukan langkah konkret dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dengan harga terjangkau.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat menghadiri peluncuran Program Migor 14 Ribu dan BUMN Holding Pangan 'ID Food' di Museum Fatahillah, Jakarta, Rabu (12/1). (Foto: Biro Humas Kemendag)
“Sesuai mandat Presiden Joko Widodo kepada Kemendag untuk menjamin stabilitas harga bahan pokok, Program Migor 14 Ribu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat terhadap minyak goreng. Terutama bagi masyarakat yang kurang mampu,” katanya di Museum Fatahillah, Jakarta, Rabu (12/1).
Hal itu disampaikannya saat menghadiri peluncuran Program Migor 14 Ribu dan BUMN Holding Pangan 'ID Food', yang diluncurkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Acara tersebut juga dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury dan Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi.
Menurut Lutfi, Program Migor 14 Ribu diharapkan dapat terus mempertahankan penerimaan devisa kelapa sawit, yang harganya sangat baik di pasar internasional. Selain itu, juga dapat menjaga keterjangkauan serta ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat.
“Saat ini kami sedang melakukan intervensi dengan menggunakan mekanisme Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Yaitu menyiapkan 1,2 miliar liter untuk enam bulan pertama 2022. Saya jamin harga minyak goreng akan berada di Rp14.000/liter,” ujarnya.
Dia menambahkan, pada 2022 tren permintaan bahan pokok akan lebih besar daripada pasokan. Saat ini, Kemendag sedang mengatur logistik di 2022. Sehingga, BUMN Holding Pangan 'ID Food' yang juga diluncurkan, diharapkan dapat turut mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas dan ketersediaan bahan pokok.
“Kami mohon kerja sama pemerintah, BUMN dan swasta untuk menjaga kekompakan, kebersamaan. Sekaligus membulatkan tekad untuk membuat Indonesia maju. Saya yakin kita bisa dan mudah-mudahan ini dapat menjadi bekal kita ke depan,” tandasnya.
Perbaikan
Sedangkan Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, BUMN saat ini sedang melakukan perbaikan ekosistem. Dia juga mengimbau kepada BUMN Holding untuk terbuka dengan inovasi dan teknologi.
“Saya berharap 'ID Food' bersinergi dengan BUMN lain. Antara lain seperti Himbara, PT Pupuk Indonesia (Persero) dan lainnya, untuk dapat melakukan pendampingan kepada para petani, peternak, hingga nelayan. Serta menghasilkan solusi pembiayaan yang benar dengan data yang benar,” tegas Erick.
Sementara itu, Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan, dukungan dari kementerian dan lembaga sangat penting bagi pembentukan holding pangan. Dia berharap, 'ID Food' dapat memacu semangat untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. “Termasuk inklusivitas petani, peternak dan nelayan dan menjadi perusahaan kelas dunia,” tukasnya.