Kerja Cepat Pemerintah Turunkan Harga Minyak Goreng Ditunggu Rakyat

“Tidak stabilnya harga minyak goreng nasional sudah terlalu lama dibiarkan tidak terkendali dan akhirnya menyusahkan masyarakat. Keadaan ini sungguh berat bagi rakyat kecil. Apalagi, harga-harga bahan pokok lainnya juga banyak yang melambung tinggi sejak akhir tahun lalu,” katanya, Rabu (5/1).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya segera mengupayakan pengendalian harga minyak goreng yang melambung tinggi. Khususnya sejak beberapa bulan terakhir dan saat ini sudah mencapai Rp 20 ribu per liter. 

“Langkah progresif pemerintah dinantikan oleh rakyat. Meskipun mahalnya minyak goreng disebabkan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) internasional yang tengah tinggi, pemerintah seharusnya sudah melakukan intervensi sejak awal,” ujarnya.

Sehingga, harga minyak goreng tidak terus menerus merangkak naik. Dia menilai, operasi pasar perlu dilakukan secara berkala. Termasuk oleh dinas terkait di daerah-daerah, untuk terus memastikan ketersediaan minyak goreng di pasar.

“Hal itu agar tidak terjadi kelangkaan dan harga pun bisa kembali stabil. Langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menyatakan telah mendistribusikan stok minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp 14.000 per liter agar tetap tersedia secara nasional, seharusnya dilakukan jauh hari sebelum masa Natal dan Tahun Baru,” tandasnya.

Apalagi, mahalnya harga minyak goreng bukan kali ini terjadi. Sehingga, distribusi minyak goreng dengan harga terjangkau seharusnya sudah dilakukan sebelum harga minyak goreng meroket tak terkendali.

“Di berbagai ritel sampai saat ini masih ada harga minyak goreng kemasan 2 liter mencapai lebih dari Rp 40 ribu. Penyaluran minyak goreng kemasan sederhana harus merata di seluruh daerah, termasuk di pasar-pasar tradisional,” tegasnya.