KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026 pada Muktaamar ke-34 NU di lampung.
Pengamat Politik: Ketum NU Harus Menjaga Indepedensi dan Tidak Terlibat Politik Praktis.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin mengatakan dengan terpilihnya Gus Yahya, NU harus mampu menjaga indepedensi dan tidak terlibat politik praktis.
“Mesti menjaga independensi. Jangan masuk wilayah politik praktis lagi. Harus mampu menjaga jarak dengan pemerintahan. Semoga dibawah ketum yang baru, NU akan lebih baik lagi,” kata Ujang, Jumat (24/12/2021).
Ujang mengatakan Gus Yahya sebagai Ketum NU harus dapat menunjukkan perannya, dan mencari solusi jika ada persoalan umat bangsa khususnya umat muslim. Dan menjaga bangsa dan negara tetap aman.
“Perannya akan semakin besar. Harus menjadi solusi. Solusi bagi persoalan umat, bangsa dan negara, juga dunia,” ujarnya.
Ujang menambahkan, diketahui NU memang sempat menjadi partai politik pada tahun 1952-1975. Sehingga, menurutnya bukan berarti NU sulit untuk lepas dari politik.
”Sempat jadi partai politik pada tahun 1952-1975, bukan berarti NU tidak bisa lepas dari politik,” pungkasnya.