Arwani Thomafi menilai santri korban kekerasan seksual memiliki masa depan panjang sehingga membutuhkan pendampingan dan advokasi.
Sekjen DPP PPP, Arwani Thomafi saat bersilaturahim di Pondok Pesantren Darul Ma'arif, Bandung.(Foto : dok Arwani Thomafi)
Menurut Sekjen DPP PPP, Arwani Thomafi, semua pihak harus bersikap empatik kepada para santri korban kekerasan seksual. Sebab, masa depan mereka masih panjang dan harus ada langkah-langkah konkret untuk membantu para korban.
Hal tersebut disampaikan Arwani di sela-sela silaturahim di Pondok Pesantren Darul Ma'arif, Bandung, Jumat (10/12/2021) malam. Dalam kunjungan tersebut, Arwani disambut pengasuh Pondok Pesantren Darul Ma'arif, KH Sofyan Yahya, serta didampingi oleh Wakil Ketua DPW PPP Jawa Barat, Zaini Sofari, Pengurus DPC PPP Kota Bandung, DPC Kabupaten Bandung, dan DPC Kabupaten Bandung Barat. Pertemuan tersebut juga dihadiri para santri dan masyarakat.
Arwani mengungkapkan, pihaknya memiliki perhatian secara khusus atas persoalan kekerasan seksual yang belakangan marak di lingkungan dunia pendidikan.
“DPP PPP menugaskan kepada Bidang Sosial dan Anak DPP dan DPW untuk hadir memberikan pendampingan dan bantuan kepada mereka para korban kekerasan seksual. Upaya ini sebagai wujud konkrit pendampingan kepada para korban. PPP melihat dari sisi perspektif korban,” terang Arwani.
Selain itu, DPP PPP juga mengintruksikan kepada Fraksi PPP DPR RI untuk menjadi pionir dalam pembahasan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) yang telah masuk di Baleg DPR RI.
“Kami berharap, RUU TPKS segera dibahas dan disahkan. Kekerasan seksual telah meresahkan kita semua,” tutup Arwani Thomafi.***