Rusia membantah klaim korban pesawat perang, bahkan menolak laporan adanya serangan terhadap pangkalan udara di Krimea
Presiden Ukraian Volodymyr Zelensky (Foto: Instagram)
Komentar itu muncul beberapa jam setelah ledakan besar-besaran di Krimea, sebuah perkembangan yang telah menimbulkan kekhawatiran seputar eskalasi konflik Rusia-Ukraina. Angkatan Udara Ukraina mengatakan bahwa ledakan Krimea telah menghancurkan 9 pesawat tempur Rusia.
Namun, Rusia membantah klaim korban pesawat perang, bahkan menolak laporan adanya serangan terhadap pangkalan udara di Krimea. Sementara Ukraina tidak bertanggung jawab atas serangan itu, penjelasan Rusia adalah bahwa peralatan militer terbakar dan meledak.
Foto Reuters
Moskow lebih lanjut meremehkan ledakan tersebut, dengan menyatakan bahwa pantai dan hotel di tujuan wisata populer telah lolos dari dampak ledakan yang menewaskan satu orang dan melukai 13 lainnya.
Pangkalan udara Saki di Krimea telah digunakan oleh Rusia untuk serangan udara cepat di selatan Ukraina. Setelah ledakan, ada desas-desus bahwa serangan itu dihasilkan dari rudal jarak jauh yang ditembakkan oleh Ukraina. Ini penting karena Moskow telah memperingatkan Kyiv agar tidak menargetkan Krimea, memperingatkan bahwa mereka dapat bereaksi dengan serangan yang ditujukan ke "pusat pengambilan keputusan" di ibukota Ukraina.
"Kyiv resmi bungkam tentang hal itu, tetapi secara tidak resmi militer mengakui bahwa itu adalah serangan Ukraina," kata analis militer Ukraina Oleh Zhdanov tentang ledakan tersebut, seperti dikutip dari dna, Kamis (11/8/2022).