Badai ini juga dapat membuat tampilan aurora karena menyebabkan medan magnet bumi menjadi sedikit tertekan oleh gelombang partikel yang sangat energik
Ilustrasi badai geomagnet (Foto: NASA)
Dilansir spaceweather.com, peramal NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) membuat prediksi tersebut. setelah mengamati bahwa "bahan gas mengalir dari lubang selatan di atmosfer matahari."
Satelit yang mengorbit bumi menemukan ledakan di wilayah timur laut Matahari sekitar pukul 2309 UTC pada hari Minggu (4:39 pagi IST pada hari Senin), yang jika digabungkan dengan semburan matahari ini dapat menyebabkan badai geomagnetik.
Badai ini juga dapat membuat tampilan aurora karena menyebabkan medan magnet bumi menjadi sedikit tertekan oleh gelombang partikel yang sangat energik.
Partikel-partikel ini mengganggu molekul atmosfer saat mereka bergerak di sepanjang garis medan magnet yang dekat dengan kutub, melepaskan energi sebagai cahaya untuk menghasilkan aurora yang terang dan menyerupai Cahaya Utara.
Suar G1 adalah badai matahari yang relatif tidak berbahaya. Tetapi mereka mungkin juga mempengaruhi hewan yang bermigrasi dan menyebabkan gangguan fungsi satelit kecil dan kerusakan sistem tenaga.