Diplomat Indonesia Harus Memiliki Jiwa Melayani

Diplomat Indonesia harus memiliki jiwa melayani. Tidak hanya bagi Warga Negara Indonesia (WNI), namun jiwa melayani juga harus ditunjukkan bagi warga negara asing.

Diplomat Indonesia Harus Memiliki Jiwa Melayani

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo saat meninjau fasilitas pelayanan di Istanbul, Turki. (Dok. Kemenpan RB)

Wowsiap.com - Diplomat Indonesia harus memiliki jiwa melayani. Tidak hanya bagi Warga Negara Indonesia (WNI), namun jiwa melayani juga harus ditunjukkan bagi warga negara asing.
“Perwakilan luar negeri harus memiliki profil dan tampilan yang profesional, terbuka dan melayani,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo saat meninjau fasilitas pelayanan di Istanbul, Turki, Kamis (9/6).

Menurutnya, upaya percepatan dalam melayani dan merespon masyarakat, merupakan salah satu wujud reformasi birokrasi yang juga menjadi visi misi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Untuk itu, seluruh instansi pemerintah harus memiliki visi misi yang sama untuk mewujudkannya.

“Tidak terkecuali pada perwakilan luar negeri yang memiliki peran strategis sebagai etalase terdepan pelayanan pemerintah Indonesia. hal itu guna akselerasi kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat dunia,” ujarnya.

Khususnya dalam menunjang pertumbuhan ekonomi secara nasional. Pada kesempatan tersebut, Tjahjo juga melakukan audiensi dengan para staf di KJRI Istanbul.

Dia ingin mengetahui kendala dan tantangan yang dihadapi dalam memberikan layanan. Salah satu yang disampaikan adalah perlunya penguatan kapasitas sumber daya manusia dan anggaran untuk mendukung kegiatan sehari-hari.

“Inovasi dan kreativitas penyelenggara pelayanan publik dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Disamping tentunya pemerintah akan mengupayakan alternatif solusi lainnya guna kemaslahatan bersama,” tandasnya.

Kunjungan ke KJRI Istanbul dilakukan sebelum rombongan Kementerian PANRB kembali ke Indonesia. Sebelumnya, Tjahjo melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman dengan Menteri Kehakiman Georgia, terkait penyelenggaraan pelayanan publik. 

diplomat etalase reformasi pelayanan publik akselerasi ekonomi