Pembunuhan ini menggemparkan warga di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ilustrasi pembunuhan
Namun Kepolisian mencium aroma kejanggalan, hingga kasus pembunuhan itu terungkap. Alhasil,
ES (65), warga Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, berakhir hidupnya di tangan anak kandungnya, dengan cara dicekik.
“Kasus terungkap, dan kami sudah mengamankan terduga pelakunya, yakni anak kandung korban, berinisial GR (25),” ujar Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo, dalam konferensi pers di Mapolsek Ciparay, Senin (6/6/2022).
Dikatakannya, peristiwa itu terjadi pada 1 Mei 2022. Saat itu, korban diduga meninggal karena sakit. Tetapi empat hari kemudian, polisi menerima informasi ada kejanggalan penyebab kematian ES.
“Setelah empat hari, ada informasi masuk (ada kejanggalan penyebab kematian korban),” ucap Kapolresta Bandung.
Dijelaskan dia, usai menerima laporan soal kejanggalan itu, pada 4 Mei 2022, Unit Reskrim Polsek Ciparay dibantu Satreskrim Polresta Bandung melakukan penyelidikan intensif. Polisi menemukan petunjuk terkait pertengkaran pada 30 menit sebelum korban meninggal dunia.
“Saat ditemukan meninggal itu, korban tergeletak di bawah pohon pisang. Saat itu keluarga belum menduga ada kejanggalan. Korban dimakamkan secara wajar,” ujar Kapolresta.
Kemudian pada 7 Mei 2022, penyelidikan dilanjutkan dengan pembongkaran makam korban untuk diotopsi.
Akhirnya, kasus pembunuhan terhadap ES terungkap. Terduga pelaku pembunuhan keji itu adalah GR, anak kandung korban dari istri ketiga. Sebelum meninggal, korban terlibat pertengkaran dengan GR. Penyebabnya, korban menjanjikan bakal membelikan pakaian lebaran untuk adik GR.
Namun janji tersebut batal dilaksanakan karena korban mengalami halangan. Korban juga memarahi adik GR karena mengambil beras di rumahnya. Sehingga terjadi keributan yang menyebabkan leher korban dipiting oleh GR sampai tewas.
“Sehingga si korban tidak bisa bergerak, meronta-ronta, sehingga saat itu dilerai oleh ibunya,” ujar Kapolresta.
Beberapa saat setelah kejadian itu, seorang tamu datang ingin mengunjungi korban di rumahnya. Namun warga sekitar sempat melihat korban ES tertidur di bawah pohon pisang tak jauh dari kediamannya.
“Ketika didatangi, ternyata korban tidak bernapas. Kemudian korban dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meinggal dunia,” kata Kapolresta Bandung.