Serambi Bung Karno, Bukti Pancasila Wadah yang Utuh 

Pancasila membuktikan sebagai wadah yang utuh dan mampu menampung semua keberagaman Indonesia.

Serambi Bung Karno, Bukti Pancasila Wadah yang Utuh 

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Juru Bicara Serambi Bung Karno Pater Yoseph Serang, SVD di Serambi Bung Karno, Ende, NTT. (Bagian Pemberitaan dan Media DPD RI)

Wowsiap.com - Pancasila membuktikan sebagai wadah yang utuh dan mampu menampung semua keberagaman Indonesia. Salah satunya tercermin dalam sebuah rumah yang diberi nama Serambi Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur. 

“Kekayaan yang dimiliki Indonesia bukan hanya berupa sumber daya alam yang melimpah. Tetapi keberagaman agama, suku, juga bahasa termasuk di dalamnya,” kata Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di Serambi Bung Karno, Ende, NTT, Minggu (29/5).

Menurutnya, semua keberagaman ini dijadikan satu naungan oleh Bung Karno, melalui Pancasila. Inilah kekuatan yang membuat masyarakat Indonesia bisa hidup berdampingan, meski berbeda-beda agama, suku dan bahasa.

“Ende mempunyai peran penting dalam menghadirkan Pancasila sebagai dasar kita bernegara. Karena Pancasila digali di Ende oleh Bung Karno,” ujarnya. 

Dikatakan, salah satu inspirasi Bung Karno dalam menggali Pancasila adalah di rumah tersebut. Bangunan yang menjadi satu dengan Biara Santo Yosef Kathedral Ende, merupakan bukti kemajemukan yang mampu ditampung oleh Pancasila.

“Serambi Bung Karno memiliki nilai yang luar biasa. Bukti jika keberagaman adalah kekuatan kita, khususnya Ende,” tandas juru bicara Serambi Bung Karno Pater Yoseph Serang, SVD.

Sekadar informasi, saat melewati masa pengasingan di Ende, 1934-1938, Bung Karno yang didampingi istri, anak dan mertuanya kemudian menghabiskan waktunya belajar kembali tentang Islam. Bung Karno juga bergaul dengan para misionaris SVD di Biara Santo Yosef Kathedral Ende seperti Pater Geradus Huijtink, SVD dan Pater Dr. Johannes Bouma, SVD.

Bung Karno rutin mengunjungi Biara Santo Yosef Kathedral Ende dan banyak menghabiskan waktunya untuk berinteraksi dan berdiskusi dengan para pastor Belanda dan membaca beragam buku di serambi biara.

Untuk mengenang dan menghormati jejak sejarah perjuangan dan persahabatan Bung Karno dengan para tokoh misionaris SVD, maka Serambi Biara Santo Yosef kini dijadikan Monumen Serambi Bung Karno. Yang mana diresmikan provinsial SVD Pater Lukas Jua, bertepatan dengan 85 tahun lalu Bung Karno menginjakan kaki untuk pertama kalinya di Ende-Flores (14 Januari 1934 – 14 Januari 2019).

Pancasila keberagaman Serambi Bung Karno Ende