Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengeluh tentang ketidaksepakatan di dalam UE tentang lebih banyak sanksi terhadap Rusia dan bertanya mengapa beberapa negara diizinkan untuk memblokir rencana tersebut
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Foto: Reuters)
Kritik Zelenskyy terhadap Barat telah meningkat dalam beberapa hari terakhir ketika Uni Eropa bergerak perlahan menuju kemungkinan embargo minyak Rusia dan ketika ribuan tentara Rusia mencoba mengepung dua kota timur Sievierodonetsk dan Lysychansk.
Tiga bulan setelah invasinya ke Ukraina, Rusia telah menghentikan serangannya di ibu kota Kyiv dan berusaha untuk mengkonsolidasikan kendali atas kawasan industri timur Donbas, di mana ia telah mendukung pemberontakan separatis sejak 2014.
Analis militer Barat melihat pertempuran Sievierodonetsk dan Lysychansk sebagai kemungkinan titik balik dalam perang setelah pergeseran momentum menuju Rusia menyusul penyerahan garnisun Ukraina di Mariupol pekan lalu.
"Ukraina akan selalu menjadi negara merdeka dan tidak akan rusak. Satu-satunya pertanyaan adalah berapa harga yang harus dibayar rakyat kita untuk kebebasan mereka, dan berapa harga yang akan dibayar Rusia untuk perang tidak masuk akal ini melawan kita," kata Zelenskyy dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari dna, Sabtu (28/5/2022).
"Peristiwa bencana yang sedang berlangsung masih bisa dihentikan jika dunia memperlakukan situasi di Ukraina seolah-olah menghadapi situasi yang sama jika kekuatan yang ada tidak bermain-main dengan Rusia tetapi benar-benar mendesak untuk mengakhiri perang," tambahnya.
Zelenskyy mengeluh tentang ketidaksepakatan di dalam UE tentang lebih banyak sanksi terhadap Rusia dan bertanya mengapa beberapa negara diizinkan untuk memblokir rencana tersebut.
Uni Eropa sedang membahas putaran keenam tindakan hukuman, termasuk embargo impor minyak Rusia. Ini membutuhkan kebulatan suara tetapi Hungaria menentang gagasan itu karena ekonominya akan terlalu menderita. Zelenskyy mengatakan Rusia mendapatkan satu miliar euro per hari dari blok 27 negara untuk pasokan energi.
"Berapa minggu lagi Uni Eropa akan mencoba menyepakati paket keenam?" katanya bertanya.
"Tekanan pada Rusia secara harfiah adalah masalah menyelamatkan nyawa. Setiap hari penundaan, kelemahan, berbagai perselisihan atau proposal untuk 'menenangkan' agresor dengan mengorbankan korban hanya berarti lebih banyak orang Ukraina yang terbunuh," imbuhnya.
Komentar Zelenskyy menandai hari kedua berturut-turut bahwa ia telah mempertajam kritiknya terhadap pendekatan dunia terhadap perang.