Keterlibatan Cisco diharapkan dapat menjaga ruang digital tetap bersih. Dimana saat ini Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Menteri Komunikasi dan Infomatika Johnny G Plate di sela-sela pertemuan World Economy Forum (WEF) di Davos, Swiss. (Biro Humas Kementerian Kominfo)
“Kemarin bertemu Cisco membicarakan tentang bagaimana cyber security. Khususnya technology security, agar menjaga ruang digital tetap bersih,” kata Menteri Komunikasi dan Infomatika Johnny G Plate di sela-sela pertemuan World Economy Forum (WEF) di Davos, Swiss, Rabu (25/5).
Menurutnya, di Indonesia banyak illegal fintech, kebocoran data dan hoaks. Sehingga, dia mengajak Cisco - perusahaan teknologi raksaksa di Amerika Serikat - untuk berpartisipasi dalam membangun dan memperkuat keamanan teknologi digital di Indonesia.
“Cyber Security menjadi pekerjaan rumah Kementerian Kominfo. Hal itu agar bisa mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” ujarnya.
Cisco disebutnya memiliki komitmen membantu pemerintah Indonesia. Khususnya dalam hal menyiapkan teknologi yang tepat untuk membersihkan ruang digital.
“Cisco tentu mempunyai teknologinya dan bersama-sama kita akan merumuskan pilihan teknologi yang tepat. Terutama berkaitan dengan fisik, jangan sampai nanti ruang digital kita kotor,” tandasnya.
Adapun WEF Annual Meeting merupakan konferensi tingkat tinggi yang dihadiri oleh beberapa kepala negara, pimpinan perusahaan global, pemimpin organisasi politik, penemu-penemu di bidang sains dan kebudayaan dari 90 negara.
Dalam kunjungannya ke Davos, Menkominfo sebelumnya telah melakukan beberapa pertemuan bilateral diantaranya dengan President Google Asia Pacific Scott Beaumont, Presiden Qualcomm Alex Roger, President Traveloka Caesar Indra dan Vice President Cisco Jonathan Davidson.