Sebanyak 44.919 calon jamaah haji (calhaj) pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini, berisiko tinggi.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Bagian Pemberitaan MPR RI)
“Kami meminta pemerintah dan panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH), untuk segera melaksanakan project planning atau persiapan kesehatan haji yang telah direncanakan,” kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Jumat (20/5).
Antara lain mulai dari screening kesehatan calhaj, hingga melengkapi syarat vaksinasi yang telah ditetapkan Kerajaan Arab Saudi. Baik vaksin meningitis maupun vaksin Covid-19 dosis lengkap.
“Kami juga meminta Kementerian Agama, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah dan PPIH, untuk benar-benar mempersiapkan secara baik. Selain itu juga dan matang fasilitas bagi calhaj,” ujarnya.
Khususnya fasilitas layanan kesehatan di Tanah Suci. Hal itu mengingat, layanan kesehatan menjadi prioritas bagi sejumlah calhaj yang memiliki risiko tinggi.
“Kami juga meminta PPIH untuk memberikan edukasi dan pelatihan kesehatan kepada calhaj. Khususnya dalam menjaga protokol kesehatan saat beribadah di Tanah Suci,” tandasnya.
Hal itu penting, guna membekali pemahaman yang baik bagi calhaj dalam menunaikan ibadah di masa pandemi. Pihaknya juga meminta pemerintah dan PPIH bersikap tegas, untuk tidak memaksakan calhaj.
“Terutama jika kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk diberangkatkan ke Tanah Suci. Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan dan masukan dari tim kesehatan/dokter yang memeriksa calhaj yang akan diberangkatkan,” tegasnya.