Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta agar pihak terkait mendalami motif lima orang pemudik yang mengarungi Selat Bali menggunakan sampan.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Bagian Pemberitaan dan Media DPD RI)
“Saya menduga ada beberapa kemungkinan aksi nekat mereka tempuh. Salah satunya dilatarbelakangi faktor ekonomi,” katanya di Jakarta, Kamis (5/5). Selain faktor ekonomi, lanjutnya, faktor persyaratan menempuh perjalanan juga turut disorot.
Dia menduga, ada kebijakan atau persyaratan yang memberatkan mereka jika menggunakan kapal ferry dan lainnya. Menurutnya, hal itu juga harus didalami karena kejadian itu bukan sekadar kecelakaan semata.
“Saya meminta pihak terkait mendalami motif para pemudik menggunakan sampan yang keamanannya tidak terjamin. Apa motif sesungguhnya di balik aksi nekat mereka,” ujarnya balik bertanya.
Seperti diketahui, kelima pemudik tersebut diketahui berangkat dari Bali menuju Banyuwangi, Jawa Timur. Dia sangat menyayangkan aksi nekat yang dilakukan kelima pemudik tersebut.
“Aksi nekat tersebut sesungguhnya tak perlu terjadi. Namun, entah apa yang melatarbelakangi aksi nekat mereka, sehingga memilih menggunakan sampan untuk menyebrang ke Banyuwangi daripada menggunakan jasa kapal motor dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang,” tandasnya.
Serius
Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa masalah tersebut perlu mendapat perhatian serius. Sebab, sejauh ini belum ada yang tahu apa motif mereka sehingga nekat menggunakan sampan.
“Saya juga meminta Tim SAR tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak lain. Baik dari kalangan nelayan dan juga komunitas lain, yang memiiki aktivitas di pesisir pantai. Hal itu terkait pencarian korban agar bisa segera ditemukan,” tegasnya.
Sejauh ini, Tim SAR melakukan pencarian di hari ke-7 sejak hilangnya Hermanto (41 tahun), warga Ketapang Lampu Desa Pengambengan, Kecamatan Negara Jembrana di perairan Jembrana, Bali. Tim melakukan penyisiran di darat atau di sepanjang pantai Jembrana.
Jaraknya sekurang lebih empat kilometer yang disisir oleh tim. Tim pencarian sendiri terdiri dari pihak SAR pos pencarian dan pertolongan Jembrana dan TNI AL.