Migrasi ke Siaran Digital Hemat Ruang Frekuensi

Selama ini, satu frekuensi hanya bisa dipakai untuk satu kanal. Sehingga pada saat migrasi ke TV digital, akan terjadi efisiensi dan optimalisasi frekuensi.

Migrasi ke Siaran Digital Hemat Ruang Frekuensi

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi Politik Philip Gobang. (Biro Humas Kementerian Kominfo)

Wowsiap.com – Melalui migrasi ke siaran digital, satu frekuensi bisa dipakai untuk mentransmisikan banyak siaran. Salah satu dampak positif dari migrasi TV digital adalah munculnya kanal TV baru.

“Sebab, analog switch off (ASO) dapat memberikan manfaat dalam penghematan frekuensi. Program ASO dapat menghemat ruang frekuensi,” kata Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi Politik Philip Gobang dalam Speak After Lunch Kominfo secara virtual dari Jakarta, Kamis (28/4).

Menurutnya, selama ini satu frekuensi hanya bisa dipakai untuk satu kanal. Sehingga pada saat migrasi ke TV digital, akan terjadi efisiensi dan optimalisasi frekuensi yang paling nyata dalam penyiaran.

“Diantaranya adalah banyak kanal siaran dalam jumlah yang lebih banyak. Kanal siaran dengan jumlah lebih banyak dan infrastruktur penyiaran seperti pemancar, antena dan saluran transmisi, mampu melahirkan banyak program,” ujarnya.

Selain penghematan frekuensi, migrasi TV digital akan membuka peluang bagi tumbuh kembangnya konten-konten lokal yang edukatif. Dia menegaskan, Kementerian Kominfo bersama penyelenggara multipleksing, telah siap menyukseskan program ASO.

“Untuk tahap pertama adalah pada tanggal 30 April 2022, yang tinggal menghitung hari. Kesiapan penghentian siaran analog ke digital, merupakan momentum memasuki era transformasi digital,” tandasnya. 

Kreatif
Lebih lanjut dijelaskan bahwa tatanan baru dalam migrasi ke TV digital akan melahirkan insan-insan kreatif lokal. Karena anak muda akan memiliki peluang yang besar untuk menjadi konten kreator.
 
“Selain pertumbuhan konten lokal, migrasi TV digital juga mampu menstabilkan jaringan internet yang selama ini masih menjadi kendala di beberapa daerah,” tegasnya.

Bahkan bisa memberikan dukungan yang luar biasa terhadap pengimplementasian 5G. Program ASO yang akan dilaksanakan tahap pertama dua hari lagi, merupakan suatu tuntutan di dalam transformasi digital.

“Karena kita ketahui Indonesia sudah melakukan siaran TV analog sejak 6 dekade atau 60 tahun yang lalu. Adapun tuntutan migrasi dari TV analog ke digital, sebagai bagian penting untuk terus beradaptasi dengan teknologi digital,” ucapnya.

Pada saat yang sama, Indonesia juga mesti mengikuti perkembangan teknologi yang terus berkembang yang sangat cepat. Maka, saat ini adalah momentum untuk beralih atau bermigrasi dari siaran analog ke TV digital.

“Meskipun kita dibilang agak terlambat untuk bermigrasi, tetapi kita memanfaatkan momentum yang sangat tepat. Melalui program ASO, Kementerian Kominfo terus mendorong masyarakat di seluruh pelosok tanah air agar secara bertahap memasuki era baru teknologi digital,” tukasnya.

ASO TV analog digital migrasi