Negara Tak Wajib Membebek pada Kapitalis Global

Sudah saatnya bangsa ini memiliki pemimpin dengan kualitas leadership, yang berani mengakhiri praktek-praktek sesat ekonomi. Sehingga memiskinkan ratusan juta rakyat Indonesia.

Negara Tak Wajib Membebek pada Kapitalis Global

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Bagian Pemberitaan dan Media DPD RI)

Wowsiap.com - Azas perekonomian negara disusun atas usaha bersama, untuk kemakmuran rakyat dengan memastikan kekayaan alam yang meliputi bumi, air dan udara dikuasai oleh negara. Sehingga, Indonesia tidak wajib mengikuti dan membebek kepada konsepsi ekonomi kapitalis global.

“Yang menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai satu-satunya ukuran pembenar, hanya karena kita mengejar tingkat tax rasio dan melupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),” kata Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat memberi orasi dalam Silaturahmi dan Diskusi Aliansi Profesional Indonesia Bangkit di Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Menurutnya, sudah seharusnya Indonesia fokus kepada pemerataan ekonomi. Yakni dengan memaksimalkan keunggulan komparatif yang diberikan oleh Allah SWT melalui kekayaan alam.

“Yang seharusnya mutlak dikuasai negara untuk kemakmuran rakyat. Untuk itu, saya mengajak semua pihak untuk memulai langkah konkret membangun kekuatan ekonomi Indonesia dengan melawan oligarki ekonomi yang merugikan bangsa,” ujarnya. 

Sebab, sudah saatnya bangsa ini memiliki pemimpin dengan kualitas leadership, yang berani mengakhiri praktek-praktek sesat ekonomi. Sehingga memiskinkan ratusan juta rakyat Indonesia.
 
“Bangsa ini mutlak harus mengakhiri praktek over eksploitasi oleh kapitalisme global, yang telah menjadi satu tubuh dengan oligarki ekonomi di negeri ini. Yakni melalui saham-saham mereka di lantai bursa yang telah menembus lintas batas negara,” tandasnya.
 
Rakus
Dia menambahkan, kemiskinan di suatu negara, bukan karena negara itu masih dalam tahap negara berkembang. Akan tetapi karena negara tersebut terlalu dieksploitasi oleh oligarki rakus yang bersinergi dengan kapitalisme global.

“Maka mulai hari ini, mari kita tanamkan dalam pikiran bangsa ini. Bahwa kita harus berani bangkit. Harus berani mengubah arah perjalanan bangsa ini,” tegasnya.

Semua pihak juga harus kembali kepada kesadaran utuh sebagai sebuah bangsa. Yang dilahirkan dan dicita-citakan sebagai negara yang mensejahterakan.
 
“Bukan sebaliknya, dengan bangga kita menyiapkan karpet merah kepada oligarki ekonomi serta investor asing dan aseng untuk menjadi VOC dengan wajah baru, yang menguras kekayaan alam bangsa ini,” tukasnya.

kekayaan ekonomi kapitalis global oligarki