Transformasi Digital Masih Alami Beberapa Tantangan

Pembahasan mengenai konektivitas jaringan fisik dan interkonektivitas sosial, serta keamanan digital, perlu menjadi perhatian.

Transformasi Digital Masih Alami Beberapa Tantangan

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam Sesi High Level Dialogue: Towards Digital and Data Governance for All UNCTAD e-Commerce Week. (Foto: Biro Humas Kominfo)

Wowsiap.com - Indonesia mencatat dengan keprihatinan yang mendalam, kemajuan dan implementasi transformasi digital masih mengalami beberapa tantangan. Padahal, transformasi digital sebenarnya dapat mempercepat pertumbuhan di banyak sektor.

“Sebaliknya, isu kesenjangan digital tetap ada. Hal ini dapat memberikan sejumlah dampak,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam Sesi High Level Dialogue: Towards Digital and Data Governance for All UNCTAD e-Commerce Week secara virtual dari Jakarta, Senin (25/4).

Dampak tersebut antara lain berupa pemerataan akses konektivitas dan lamanya konsensus global tentang regulasi data. Selain itu adalah sumber keterampilan digital dan literasi digital, yang diperlukan untuk memanfaatkan teknologi digital secara bertanggung jawab, dan produktif.

“Pembahasan mengenai konektivitas jaringan fisik dan interkonektivitas sosial, serta keamanan digital, perlu menjadi perhatian untuk menemukan pendekatan tata kelola inovatif. Hal itu guna mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan serta mengurangi risiko fragmentasi lebih lanjut akibat teknologi internet,” ujarnya.

Dikatakan, inisiatif United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) untuk membahas ide tentang data dan digitalisasi untuk pembangunan ekonomi sosial, patut diapresiasi. Bahkan, dia mengajak untuk menumbuhkan kesadaran global akan tata kelola data global.

“Kami berharap pembahasan ini dapat membawa dampak positif seperti perdagangan internasional yang pesat dan pertumbuhan ekonomi sosial. Dengan membahas berbagai pandangan pada pertemuan ini, Indonesia berharap para anggota dapat berdiskusi lebih lanjut,” tandasnya.

Disepakati
Selain itu, kata dia, dapat mengidentifikasi bidang-bidang baru yang dapat disepakati oleh negara-negara tersebut. Pemerintah juga mengajak global knowledge partners - termasuk UNCTAD - untuk mengembangkan kerangka kerja komprehensif.

“Yang memfasilitasi dialog multistakeholders, termasuk tentang tata kelola data global. Dialog kolaboratif ini diperlukan untuk mengumpulkan pandangan pemangku kepentingan tentang penerapan prinsip aliran data dan mendukung aliran data lintas batas yang lebih tepercaya,” tegasnya.

Yakni dengan lebih menyoroti berbagai aspek dari masalah itu. Dia menambahkan, pemerintah telah berkomitmen secara konstruktif untuk berkontribusi dalam pembahasan data free-flow with trust dan cross-border data flow, sebagai katalisator dalam berbagai pertemuan organisasi internasional.

“Dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 - terutama dalam pertemuan Digital Economy Working Group dan Digital Economy Minister Meeting - pembahasan itu akan didorong lebih intensif. Saya berharap diskusi pada hari ini dapat bermanfaat dan memperkaya pembahasan,” imbuhnya.

Adapun UNCTAD e-Commerce Week merupakan forum untuk membahas peluang dan tantangan pembangunan yang terkait dengan ekonomi digital. Dialog Tingkat Tinggi yang diselenggarakan UNCTAD berlangsung secara virtual dari tanggal 25 s.d. 29 April 2022.

Lewat dialog itu, UNCTAD mendengarkan perspektif dari pemerintah dan pemimpin bisnis dan pemikir. Yakni mengenai cara memastikan agar lonjakan data digital membawa manfaat bagi masyarakat.

transformasi digital jaringan tata kelola teknologi