OPINI: Tekanan Publik Lawan Akal Sehat

Adakah yang mampu membela diri di saat yang bersamaan ratusan juta telunjuk menuding dan menghakimi. 

OPINI: Tekanan Publik Lawan Akal Sehat

OPINI: Tekanan Publik Lawan Akal Sehat

Wowsiap.com - Tekanan publik terhadap kasus mantan Kadiv Propam Polri FS  kuat sekali. Polri yang terjun bebas bergerak cepat untuk kembalikan marwah institusi yang mencapai angka 28 persen. Penetapan dan penangkapan FS menjadi dongkrak utama hingga 78 persen. Top banget.  

Ditambah pengungkapan bisnis-bisnis terlarang yang disebar akun siluman 6890 makin mempesona seakan semua akan jadi terang benderang. Meski aroma udang di balik bakwan semakin kental tercium. Mungkinkah angka 6890 itu merupakan kode tahun angkatan dan kelahiran? bicara kemungkinan ya mungkin saja.  

Sekelas jenderal bintang 2 lakukan perbuatan biadab tanpa memperhitungkan efek samping masa depan keluarganya? Adakah yang mampu membela diri di saat yang bersamaan ratusan juta telunjuk menuding dan menghakimi. 

Apa motif sesungguhnya yang tidak pantas untuk diungkap dan diketahui publik. Mungkinkah ini akan menyeret budaya sebuah daerah tertentu yang dijunjung tinggi? 

Sementara sisi lain mungkinkah sekelas jenderal bintang 2 tidak memperhitungkan keselamatan keluarganya hingga bertindak biadab. Tidak adakah pendidikan untuk menangani persoalan sebesar ini? 

Tekanan publik yang begitu besar sebaiknya dan diharapkan tidak melunturkan akal sehat kawan-kawan penyidik di Polri untuk bertindak adil dan tenang dalam memutuskan. Jangan hanya demi menjaga citra atau lolos dari tekanan publik membuat mata nurani bagi yang berakal tertutup. 

Dari hasil rekonstruksi yang digelar, Sambis tidak menghilangkan nyawa seseorang. Yang melakukan itu Brigadir E atas perintah Sambis untuk menembak. Bagaimana jika perintah menembak itu tidak bermaksud menghilangkan nyawa Brigadir J. Ini tentu jadi masalah serius dalam pengadilan nanti. Berdasarkan hasil rekonstruksi, Sambis tembak Brigadir J setelah ditembak Brigadir E. 

Tragedi Sambo ini membuka mata publik bahwa literasi hukum itu sangat penting sekaligus membuktikan racun buzzer itu menyiksa akal sehat. Hal positifnya kasus ini memaksa ribuan mata yang memiliki nurani untuk membaca lebih detail baru menulis. 

Sambo bisa jadi Ksatria yang mampu mendobrak dan meluluhlantakkan permainan para dewa milenial setelah dihukum dengan sanksi sosial yang 'membunuh'. Tsunzu bilang jika kamu ngga punya pasukan, melebur ke dalamnya lalu dekati kepala dan tembak mati. Maka kamu jadi pemenangnya. 

Jika 340 bisa dihilangkan dengan hukum adat yang tidak tertulis, 338 digeser dengan permainan kata, apakah pasal 55 mengetahui tapi tidak melaporkan dan memberikan keterangan palsu bisa membuat jarum yang tajam itu tumpul?..Mungkin Kedua pasal terakhir itu perangkap batman yang susah dilawan Sambis. 

Hukum lah sesuai tindakannya..tapi jangan didramatisir karena pelan tapi pasti kasus ini bergeser ke ranah politik hanya demi citra yang terjaga.
 

Tekanan Publik Opini Lawan Akal Sehat hukum rekonstruksi FS Sambo Siri Napasiri Ksatria Polri Kapolri