Jamaah Haji Mulai Pulang, Pemerintah Diminta Lobi Arab Saudi Tambah Kuota

Total jamaah haji gelombang pertama yang mulai kembali ke tanah air berjumlah 4.765 orang.

Jamaah Haji Mulai Pulang, Pemerintah Diminta Lobi Arab Saudi Tambah Kuota

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. (Bagian Pemberitaan MPR RI)

Wowsiap.com - Sebanyak enam kloter jamaah haji pulang ke Tanah Air dari Makkah Al-Mukarramah. Yakni dari kloter pertama Embarkasi Solo (SOC 1), Padang (PDG 1), Jakarta – Bekasi (JKS 1), Jakarta – Pondok Gede (JKG 1) dan kloter kedua dari Embarkasi Solo (SOC 2) dan Jakarta - Bekasi (JKS 2).

“Alhamdulillah jamaah haji sudah mulai berdatangan. Semoga hajinya mabrur, doanya maqbul dan kemabruran serta kemaqbulannya terus terjaga sesudah mereka pulang ke Indonesia,” kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Jumat (15/7).

Dia juga berharap agar hal itu menjadi berkah untuk bangsa dan negara. Selain itu, dia mendoakan agar para jamaah haji tetap sehat, kuat, afiat dan selamat dari Corona, maupun penyakit lainnya. 

Total jamaah haji gelombang pertama yang mulai kembali ke tanah air berjumlah 4.765 orang. Dari bandara kedatangan, mereka akan diantarkan menggunakan bus menuju asrama haji di daerah masing-masing, untuk skrining kesehatan dan kelengkapan barang bawaan.

“Sebanyak 13 debarkasi asrama haji yang sudah ditentukan oleh Kementerian Agama harus benar-benar siap menyambut kepulangan jamaah. Baik dalam hal fasilitas termasuk fasilitas kesehatan, prosedural,” ujarnya.

Sehingga para jamaah bisa segera pulang ke rumahnya, bertemu sanak saudara dan berbagi hikmah dari perjalanan haji mereka. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

“Yang paling mencolok adalah penolakan atas persetujuan tambahan 10.000 kuota haji yang telah diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi untuk jamaah Indonesia pada 21 Juni 2022.  Apalagi penolakan itu terjadi di tengah tuntutan penambahan kuota haji,” tandasnya.

Semakin Panjang
Dikatakan, setelah dua musim haji tidak memberangkatkan jamaah haji, tahun ini Indonesia mendapatkan kuota 100.051 atau hanya 45,6 persen dari kuota normal. Hal itu menyebabkan waktu tunggu haji bagi jamaah dalam daftar tunggu menjadi semakin panjang.

“Sayangnya dalam kondisi demikian, Kemenag  justru menolak pemberian 10.000 kuota tambahan dari Arab Saudi. Padahal, permintaan tambahan itu adalah harapan masyarakat, desakan dari komisi VIII DPR RI dan bahkan lobi pemerintah sendiri,” tegasnya.

Dia mewanti-wanti, agar penolakan itu tidak diulangi lagi. Karenanya, pemerintah Indonesia agar segera melaksanakan lobi kepada Arab Saudi pasca berakhirnya pelaksanaan ibadah haji 1443 H.

“Hal itu agar mendapatkan tambahan kuota yang signifikan untuk haji pada tahun yang akan datang. Lobi sejak dini sangat penting dilakukan, untuk menghindari faktor kemepetan waktu seperti didalihkan kemaren,” ucapnya.

Juga dalam rangka menjaga hubungan baik dengan Saudi, pasca penolakan tambahan kuota. Sehingga kuota tambahan yang kemaren mereka berikan ke Indonesia, bisa dialokasikan untuk bagian dari tambahan kuota untuk jamaah haji Indonesia tahun 2023 M atau 1444 Hijriah.

“Saya yakin dengan lancarnya kegiatan haji dari jamaah Indonesia tahun ini dan lobi dini yang akan dilakukan oleh pemerintah, dapat diapresiasi oleh Kerajaan Saudi Arabia. Serta membawa keberkahan dengan dikabulkannya usulan penambahan kuota haji bagi Indonesia di tahun mendatang,” tukasnya.

Hal itu tentunya akan sangat diapresiasi oleh umat dan calon haji. Termasuk bagi calon haji yang gelisah khawatir tidak bisa melaksanakan rukun Islam yang ke 5, karena sangat panjangnya daftar tunggu untuk bisa berhaji.

jamaah haji kuota kloter pemerintah