Sebaiknya Penggunaan MyPertamina Dihentikan

Pertamina diminta untuk menghentikan uji coba kewajiban pendaftaran kendaraan bermotor pengguna BBM bersubsidi dengan menggunakan aplikasi MyPertamina.

Sebaiknya Penggunaan MyPertamina Dihentikan

Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Mulyanto. (Biro Pemberitaan DPR RI)

Wowsiap.com - Pertamina diminta untuk menghentikan uji coba kewajiban pendaftaran kendaraan bermotor pengguna BBM bersubsidi dengan menggunakan aplikasi MyPertamina. Sebab, langkah korporasi tersebut dinilai belum tepat waktu, ribet dan bikin heboh di masyarakat.

“Salah satu penyebabnya adalah karena sosialisasinya yang kurang tepat. Masyarakat menganggap bahwa setiap pembelian BBM bersubsidi, harus mendaftar dan menggunakan aplikasi tersebut. Padahal maksudnya tidak seperti itu,” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Mulyanto, Jumat (8/7).

Menurutnya, seharusnya Pertamina cukup dengan menggunakan diksi sederhana seperti Pendataan Kendaraan Bermotor.  Bukan dengan kalimat yang seram seperti pendaftaran kendaraan bermotor bagi pengguna BBM bersubsidi.

“Karena faktualnya, Pertamina tidak sedang melakukan pendaftaran untuk kemudian menseleksi. Mana kendaraan bermotor tersebut yang boleh menggunakan BBM bersubsidi dan mana yang tidak boleh,” ujarnya. 

Dengan uji coba ini, sebenarnya Pertamina hanya melakukan pendataan kendaraan bermotor untuk kemudian diberi QR code.  Kelak QR code tersebut akan digunakan sebagai input data dalam pembatasan BBM bersubsidi. 

“Jadi Pertamina sekedar melaksanakan pendataan kendaraan bermotor. Bukan tengah melakukan seleksi mana kendaraan bermotor yang berhak mendapat BBM bersubsidi dan mana yang tidak berhak.  Sebab, kriteria kendaraan yang berhak menerima BBM bersubsidi tersebut belum ditetapkan oleh pemerintah. Masih sedang digodok,” tandasnya.

Hal itu juga sekedar langkah persiapan, untuk mempercepat implementasi program pembatasan BBM bersubsidi bila kelak diputuskan pemerintah. Karenanya aksi korporasi ini lebih bersifat sukarela (voluntary) ketimbang kewajiban (mandatory) bagi pengguna BBM bersubsidi.

“Kata pendaftaran dan pengguna BBM bersubsidi ini yang menjadi biang keladi kegaduhan dan memunculkan histeria publik. Apalagi bagi mereka yang tidak memiliki akses ke aplikasi MyPertamina,” tegasnya.

Sehingga menurutnya, Pertamina tidak usah bikin gaduh. Pertamina perlu membangun komunikasi publik yang lebih baik dengan kalimat-kalimat yang sederhana, mudah dimengerti dan adem bagi publik.

“Dari pada ribet, lebih baik pendataan aplikasi MyPertamina ini dibatalkan saja. Tunggu sampai revisi Perpres No. 91/2014 terbit,” tukasnya.

 

Pertamina MyPertamina BBM bersubsidi pendataan