Jajaran Kepolisian Republik Indonesia diminta terus meningkatkan soliditas internal. Hal itu dalam meningkatkan akselerasi menuju Polisi Presisi.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan DPR RI Bangsa Cucun A. Syamsurijal. (Biro Pemberitaan DPR RI)
“Kami sangat mengapresiasi tersebut dan terus mendorong soliditas internal Korps Bhayangkara dalam meningkatkan akselerasi menuju Polisi Presisi,” ujar Ketua Fraksi Partai Kebangkitan DPR RI Bangsa Cucun A. Syamsurijal di Jakarta, Jumat (1/7).
Dia menjelaskan, dalam beberapa waktu terakhir, banyak terasa perubahan mendasar di tubuh Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Konsep Presisi yang merupakan akronim dari kata prediktif, responsibilitas, transparansi dan berkeadilan.
“Dimana berlahan-lahan mampu dirasakan oleh masyarakat. Banyak yang bisa kita rasakan, seperti konsep restoraktif justice. Yang mana membantu para pihak untuk menyelesaikan persoalan hukum di luar pengadilan,” ujarnya.
Selain itu, penerapan e-tilang yang membuat pelanggaran lalu lintas diselesaikan secara transparan. Hingga penegakkan disiplin anggota yang membuat institusi Polri kian dipercaya publik.
“Kapolri sangat concern untuk menata Polri, agar mendapatkan kepercayaan publik. Maka, berbagai program Polri Presisi tidak terlepas dari upaya transparansi,” tandasnya.
Mengayomi
Sehingga publik benar-benar paham, jika semua yang dilakukan Polri berdasarkan ketentuan yang ada untuk mengayomi masyarakat. Maka, selain e-tilang yang meminimalkan adanya pungli.
“Di bidang reserse pun saat ini ada kewajiban penyidik menerbitkan surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP). Dengan demikian masyarakat mengetahui dengan pasti kelanjutan dan kepastian hukum atas perkara mereka,” tegasnya.
Anggota Komisi III DPR RI tersebut mengatakan, kehadiran institusi Polri sangat dirasakan publik saat masa krisis penanggulangan pandemi Covid-19. Polri merupakan salah satu ujung tombak bagi penegakkan disiplin publik, dalam menaati protokol kesehatan.
“Selain itu Polri juga aktif melakukan sosialisasi dan mengadakan berbagai untuk mempercepat proses vaksinasi. Polri aktif mengandeng kiai, tokoh masyarakat, maupun pesantren,” imbuhnya.
Yakni untuk terus-menerus menyampaikan manfaat vaksin sekaligus menginisiasi kegiatan vaksinasi bersama. Yang mana mempercepat proses pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity).
“Saat ini kita rasakan Covid-19 terus melandai, bahkan varian Omicron yang dikhawatirkan menjadi gelombang baru penyebaran Covid-19 di tanah air relatif kita bisa minimalkan dampaknya,” ucapnya.
Dia berharap, Polri terus melakukan akselerasi. Sehingga konsep Polri Presisi bisa diterapkan secara maksimal. Menurutnya salah satu kunci akselerasi ini adalah terus menerus meningkatkan soliditas internal.
“Soliditas di internal tubuh Polri menjadi kunci akselerasi konsep Presisi. Saat ini kami melihat Kapolri terus melakukan upaya. Sehingga, soliditas yang saat ini terbentuk di tubuh Polri kian solid,” tukasnya.