Polri merupakan profesi yang sangat mulia, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, sehingga sangat dibutuhkan kehadirannya di masyarakat
Diskusi publik “Polri Dibenci Tapi Dirindu” (Foto: snid)
Hal itu disampaikannya dalam diskusi publik “Polri Dibenci Tapi Dirindu” yang diinisiasi Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) dan dipandu Ketua Gerakan Pemerhati Kepolisian (GPK) Abdullah Kelrey di Hotel Bintang Baru, Sawah Besar Jakarta Pusat, Kamis (9/6/22).
Sejatinya, Polri merupakan profesi yang sangat mulia, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, sehingga sangat dibutuhkan kehadirannya di masyarakat.
“Dalam beberapa hal Polri berada di garis depan. Di era pandemi, Polri aparat keamanan jadi berubah petugas kesehatan. Ini contoh Polri beradaptasi terlibat dalam urusan darurat. Kita bisa memasuki fase endemi karena aparat kita semakin kompak,” kata Stanislaus.
Oleh karena itu, Ia berpesan agar korps Bhayangkara bisa berada digaris terdepan supaya bisa mengayomi dan semakin dicintai rakyat. Disisi lain, adanya penangkapan Polri kelompok khilafatul muslimin, Stanislaus meminta Polri agar merangkul tokoh agama untuk mencegah berkembang biaknya kelompok model-model khilafatul muslimin, HTI dan sejenisnya.
“Penting merangkul tokoh agama untuk mencegah adanya kelompok model-model khilafatul muslimin, HTI dan sejenisnya,” ujarnya.