Modi Jadikan Politisasi Agama sebagai Strategi Meraup Suara dalam Pemilu

Islamofobia yang disertai aksi kekerasan dan penyerangan tempat ibadah umat muslim di India, akan terus berulang dan akan semakin mengeras.

Modi Jadikan Politisasi Agama sebagai Strategi Meraup Suara dalam Pemilu

Anggota DPD RI Fahira Idris. (Bagian Pemberitaan dan Media DPD RI)

Wowsiap.com - Kebijakan pemerintahan PM Narendra Modi ditambah provokasi dari para elit partainya yang tidak bersahabat dengan umat muslim India dan simbol-simbol Islam, memicu meluasnya Islamofobia di India. Selain itu, Tidak dapat dipungkiri sejak Partai Bharatiya Janata (BJP) yang PM Modi berkuasa pada 2014, hingga kini, islamofobia menyebar cepat di India.

“Ujaran kebencian, serangan terhadap rumah ibadah dan komunitas muslim - bahkan beberapa laporan juga menyebut kekerasan juga dialami kelompok minoritas lain di India - kerap terjadi bahkan memakan korban,” kata anggota DPD RI Fahira Idris di Jakarta, Rabu (8/6).

Karenanya, PM Modi harus ditegur dan harus bertanggungjawab terhadap meluasnya islamofobia di negaranya. Negara berpenduduk muslim besar di dunia termasuk Indonesia, harus melakukan aksi dan tekanan nyata kepada PM Modi.
 
“Islamofobia yang disertai aksi kekerasan dan penyerangan tempat ibadah umat muslim di India, akan terus berulang dan akan semakin mengeras. Khususnya selama partai yang dipimpin PM Modi, terus menjadikan politisasi agama berupa islamofobia sebagai strategi meraup suara dalam pemilu dalam setiap kampanyenya,” ujar dia.
 
Dia menambahkan, dunia harus menegur PM Modi atas atmosfer islamofobia yang dimunculkan partainya. Munculnya inisiatif boikot produk India di supermarket di beberapa negara Arab, harus di menjadi perhatian serius PM Modi.

“PM Modi harus disadarkan bahwa solidaritas umat muslim di dunia kuat. Membiarkan islamofobia menyemai di India, justru akan merugikan India sendiri sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia,” tandasnya.

Mencuat
Dia menambahkan, islamofobia di India kembali mencuat karena baru-baru juru bicara BJP Nupur Sharma menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW di sebuah acara debat televisi. Bahkan sebelumnya, Kepala Operasi Media BJP Delhi, Naveen Kumar Jindal juga memposting sesuatu mengenai Nabi Muhammad SAW.

“Kejadian ini langsung mendapat protes keras dari pemerintah negara-negara berpenduduk muslim besar di dunia, terutama negara-negara Arab. Bahkan Indonesia lewat Kemenlu, mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua orang politisi India,” tegasnya.

Pernyataan dua elit BJP yang merendahkan agama Islam dan Nabi Muhammad SAW, juga mengonfirmasi bahwa ujaran kebencian terhadap Islam di India, dipicu dari mulut elit-elit partai penguasa. Yang mana memiliki pengaruh kuat di masyarakat India.
 
“Saya mengutuk keras pernyataan dua elit politisi partai penguasa di India yang merendahkan Islam dan Nabi Muhammad SAW. Saya juga mengecam berbagai aksi kekerasan terhadap muslim di India, yang hingga saat ini masih terjadi,” tandasnya.

Dia juga mengapresiasi sikap tegas Kemenlu, yang mengutuk penghinaan dan langsung memanggil dubes India. 

 

islamofobia India kekerasan Modi BJP