Seorang difabel dikeroyok dua pria, akibatnya korban mengalami luka parah pada wajah dan tangan.
Songko Suhiono alias Tompel
Korban bernama Songko Suhiono alias Tompel, warga Kalipucang Pangandaran Jawa Barat.
Menurut keterangan saksi mata, peristiwa itu terjadi ketika korban hendak pulang ke rumah. Tiba-tiba dihampiri dua laki-laki. Tanpa basa-basi mereka memukuli Tompel hingga babak belur.
"Waktu saya mau mengantarkan dagangan, saya melihat sekelompok pemuda tidak dikenal berkerumun di seberang jalan, kemudian sekitar jarak 20 meter dari pelaku, si korban terlihat lagi mondar-mandir seperti biasanya,” ucap saksi mata.
Saksi mata mendengar pembicaraan dari para pelaku yang mengatakan, “ditabrak saja gitu si anak itu.”
"Saya berteriak dan memarahi para pelaku hingga mereka langsung pergi meninggalkan korban yang sudah berlumuran darah,” ungkapnya.
Kemudian saksi menghubungi orang tua korban yang berada di daerah Patimuan. Atas kejadian tersebut pihak keluarga langsung melaporkan peristiwa itu ke Polsek Kalipucang Pangandaran.
Songko Suhiono alias Tompel yang penuh luka dan berlumuran darah di bagian wajah dan tangannya langsung dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan medis.
Ketua Umum (Ketum) National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Barat, Supriatna Gumilar menanggapi peristiwa pengeroyokan yang menimpa penyandang disabilitas di Pangandaran. Dia mengatakan penyandang disabilitas itu dilindungi undang-undang dan terbentuk Komisi Nasional Disabilitas (KND).
“Saya sebagai Ketum NPCI Jabar yang menaungi penyandang disabilitas bidang olahraga, meminta kasus ini segera diproses secara hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan menangkap pelaku secepat-cepatnya,” tegas Ketum National Paralympic Committee Indonesia Jawa Barat, Supriatna Gumilar Minggu (5/6/2022).
"Kasus seperti ini di Indonesia bukan sekali atau dua kali, dan notabene si korban adalah disabilitas yang perlu dilindungi dan dijaga, akan tetapi ternyata malah terbalik. Orang-orang biadab apalagi tidak dikenal tega menyiksa korban dengan begitu brutal.
Intinya, saya sangat mengharapkan kasus seperti ini menjadi perhatian khusus dari pihak Kepolisian Republik Indonesia,” tandasnya.