Di tengah fenomena degradasi demokrasi, Indonesia perlu melakukan transformasi sistem politik secara terukur.
Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin dan rombongan di Gedung Capitol State, New York, Negara Bagian Connecticut, Amerika Serikat
“Seperti yang ada di Amerika Serikat. Selama ini, Indonesia masih setengah hati dalam membangun sistem otonomi daerah,” kata Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin di Gedung Capitol State, New York, Negara Bagian Connecticut, Amerika Serikat, Kamis (26/5).
Kunjungan tersebut sekaligus memenuhi undangan senator negara bagian Connecticut, Saud Anwar, yang juga mantan Walikota New York dua periode. Menurutnya, sikap setengah hati itu berpengaruh terhadap keberadaan dan kewenangan lembaga DPD RI.
“Padahal, otonomi daerah merupakan salah satu komitmen penting reformasi. Dimana bertujuan menekan konsentrasi kekayaan pada segelintir elit dan menghasilkan pemerataan dan keadilan sosial secara merata di daerah,” ujarnya.
Menurut Sultan, undangan dari Saud merupakan sebuah kehormatan. Dirinya merasa sangat tersanjung karena telah diterima sebagai sahabat dan diperlakukan secara sempurna sebagai tamu oleh Saud.
“Beliau adalah sahabat lama yang sukses dan sangat menginspirasi. AS memang selalu menginspirasi dunia, terutama dengan demokrasinya,” tandasnya.
Dalam suasana yang penuh dengan kehangatan dan keakraban itu, rombongan mendiskusikan banyak hal. Terutama isu demokrasi dan penguatan lembaga DPD RI, agar bisa seperti House of Senate AS.
Sebagai simbol penghormatan terhadap kedaulatan RI, rombongan diizinkan oleh otoritas setempat untuk mengibarkan Bendera Merah Putih di Gedung Capitol State. Keberangkatan Wakil Ketua DPD RI beserta rombongan ke AS berserta rombongan adalah untuk melakukan banyak agenda kegiatan.
Antara lain melakukan Study of Reference Undang-Undang Nomor 01 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro. Dalam kesempatan temu kangen sahabat lama itu, Sultan didampingi sejumlah anggota DPD RI.
