Masyarakat pesisir Indonesia diminta untuk mewaspadai ancaman banjir rob yang terjadi dalam skala besar di beberapa daerah saat ini.
Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin. (Bagian Pemberitaan dan Media DPD RI)
“Sejak awal kami sudah mengingatkan bahwa ancaman perubahan iklim akan secara pasti menghadirkan bencana pada pemukiman masyarakat di banyak wilayah pesisir, dalam skala besar,” kata Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin, Selasa (24/5).
Oleh karena itu, pemerintah daerah terdampak harus sudah memiliki rencana evakuasi permanen dalam beberapa tahun ke depan. Dikatakan, ancaman banjir rob yang terjadi di kota Semarang juga akan terjadi di wilayah pesisir lainnya.
“Karena permukaan air laut terus mengalami peningkatan bersamaan dengan mencairnya miliaran kubik es di kutub Utara akibat pemanasan global. Hal lainnya adalah munculnya berbagai ancaman penyakit jenis baru dan penurunan produktivitas pangan,” ujarnya.
Dengan demikian, pemerintah harus serius menggunakan pendekatan kebijakan. Yang mana bertujuan untuk memitigasi dan mengantisipasi potensi ancaman-ancaman tersebut.
“Masyarakat juga diharapkan juga diharapkan mampu beradaptasi dengan fenomena perubahan iklim yang sudah tak terbendung lagi seperti sekarang ini. Pemahaman dan partisipasi aktif masyarakat dalam membendung ancaman perubahan iklim, menjadi sangat dibutuhkan,” tandasnya.
Terutama ketika terdapat kebuntuan kebijakan dan program penanggulangan bencana yang belum memadai di level pemerintah. Pada level tertentu, masyarakat pesisir sudah harus berpikir untuk melakukan migrasi ke wilayah pemukiman penduduk yang lebih aman.
“Pada titik inilah pemerintah daerah harus mampu menjawab kebutuhan lahan pemukiman baru dan bagi masyarakatnya,” tegasnya.