Menjadi cucu Proklamator Bung Karno dan anak dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, bukan berarti dapat mencapai karir politik tanpa kerja keras.
Tangkapan layar layar video wawancara Ketua DPR RI Puan Maharani di akun @puanmaharaniri. (Andri)
“Mungkin banyak yang berpikir saya mencapai posisi sekarang ini dengan mudah. Karena menjadi cucu dan anak seorang tokoh, dianggap bisa memuluskan jalan,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani dalam video wawancara yang diunggah di akun @puanmaharaniri.
“Tapi kenyataannya, tidak ada pencapaian tanpa kerja keras,” ujarnya. Dia menambahkan, kerja keras dan perjuangannya itu bisa dilihat dari perolehan suaranya di tiap kali pemilu legislatif digelar.
Dimana dalam tiga kali maju pemilu, dirinya selalu mendapatkan suara terbanyak secara nasional. Tentunya hal itu tak bisa hanya sekedar diraih dengan status cucu proklamator ataupun anak presiden.
Sebab untuk mendapatkan amanah dari masyarakat, harus melalui proses perjuangan panjang. Dengan kerja keras itu, suara yang diperolehnya selalu naik.
Khususnya setiap kali mengikuti pemilu legislatif. Dimana dia selalu berhasil memikat suara masyarakat di daerah pemilihannya di Jawa Tengah 5, yang meliputi Surakarta, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali.
Pada Pemilu 2009, dia memenangkan 242.504 suara, terbanyak kedua secara nasional. Lalu pada Pemilu 2014, Puan meraih 369.927 suara, juga terbanyak kedua se-Indonesia.
Namun dia memilih melepas kursinya di DPR, karena ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Kemudian pada Pemilu 2019, dia meraih peringkat satu suara terbanyak nasional dengan 404.034 suara.
“Saya meyakini, tidak ada apapun yang bisa kita capai secara instan,” tukasnya.
