Pemulihan pascapandemi Covid-19 menjadi agenda bersama para negara anggota G20. Dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, tema itu juga mewarnai agenda pembahasan Digital Economy Working Group (DEWG).
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam Opening Remarks 2nd Meeting DEWG G20 2022 di Yogyakarta, Selasa (17/5). (Biro Humas Kementerian Kominfo)
"Yakni dengan salah satu pembahasan mengenai konektivitas digital," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam Opening Remarks 2nd Meeting DEWG G20 2022, yang berlangsung secara hibrida dari Yogyakarta, Selasa (17/5).
Menurutnya, selama fase darurat pandemi Covid-19, justru menjadi lebih kuat bersama. Para anggota G20 saat ini juga terus bekerja untuk membangun kembali dan menyalakan semangat untuk pulih bersama.
"Saya berharap, pembahasan Rancangan Deklarasi Menteri Digital atau Paket Bali, menjadi salah satu tonggak dan hasil nyata. Khususnya dalam pemulihan pascapandemi Covid-19," ujarnya.
Dia juga berharap, pertemuan tersebut akan dapat menunjukkan komitmen bersama. Terutama dalam menavigasi pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
"Yakni melalui transformasi digital. Percepatan, ini seperti yang diharapkan Presidensi G20 sebelumnya," tandasnya.
Dia juga meyakini, pembahasan dalam Sidang Kedua DEWG G20 kali ini akan menghasilkan rekomendasi yang sesuai. Yakni untuk memperkuat konektivitas untuk pemulihan pascapandemi Covid-19.
"Melalui pertukaran pandangan tentang bagaimana teknologi digital digunakan di berbagai sektor industri, mengarah pada pemahaman bersama. Dimana konektivitas digital yang berpusat pada manusia, menuju transformasi digital yang lebih inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan," tegasnya.
Keamanan Digital
Dalam kesempatan itu, dia mendorong pertukaran pandangan atas berbagai praktik keamanan digital. Yang mana telah diimplementasikan selama ini.
"Hal itu agar transformasi digital di setiap negara, dapat berlangsung dengan baik. Saya juga mengajak kolaborasi untuk menciptakan pembelajaran bersama," imbuhnya.
Pihaknya juga akan berusaha untuk bertukar pandangan tentang praktik keamanan digital yang ada. Hal itu sebagai faktor utama untuk mendukung keberlanjutan bisnis, memungkinkan bussiness matchmaking dalam Digital Innovation Network G20 dan menunjukkan tonggak transformasi digital masing-masing negara.
"Serta memfasilitasi pembelajaran bersama dan kolaborasi antar anggota G20. Yakni melalui Digital Transformation Expo," tuturnya.
Ditegaskan, melalui proses diskusi, pembahasan, dan saling bertukar praktik terbaik, akan mampu menghadapi tantangan dinamika ekonomi digital. Selain itu juga mendorong pemajuan transformasi digital global.
“Saya percaya bahwa pertemuan kedua ini akan menghasilkan hasil yang substantif. Yang akan berkontribusi pada tujuan untuk mengatasi berbagai tantangan terkait ekonomi digital," jelasnya.
Serta mendorong penggunaan teknologi digital secara damai, inovatif dan kooperatif. "Yakni untuk memajukan transformasi digital secara global," tukasnya.