Prabowo dan Puan dinilai bisa melanjutkan tongkat estafet sejumlah program pemerintahan Jokowi. Selain itu, keduanya tentu memiliki komitmen yang sama dengan Jokowi.
Politikus PDIP Masinton Pasaribu. (Biro Pemberitaaan DPR RI)
“Jika benar dukungan diberikan kepada pasangan Pak Prabowo-Mba Puan pada Pilpres 2024, tentu bukan tanpa alasan,” kata politikus PDIP Masinton Pasaribu di Jakarta, Sabtu (14/5).
Menurutnya, Prabowo dan Puan dinilai bisa melanjutkan tongkat estafet sejumlah program pemerintahan Jokowi. Selain itu, keduanya tentu memiliki komitmen yang sama dengan Jokowi.
“Komitmen Pak Prabowo dan Mba Puan tidak perlu diragukan untuk melanjutkan tongkat estafet kesinambungan program kerja Pak Jokowi. Selain itu, hubungan Ibu Megawati dengan Pak Prabowo sudah terjalin sejak lama,” ujarnya.
Sehingga, kerjasama PDIP dengan Partai Gerindra sudah tidak perlu diragukan lagi. Relasi antara Megawati dengan Prabowo juga bukan hubungan baru dan sudah cukup lama berlangsung.
“Jauh sebelum koalisi pilpres, keduanya sudah saling kenal. Kemudian dalam konteks kerjasama sebagai tokoh, sama-sama ketum partai dan Ibu Megawati serta Pak Prabowo menunjukkan sikap kenegarawanan,” tandasnya.
Sehingga, kata dia, modal kebersamaannya sudah ada. Meski demikian, hasil simulai sejumlah lembaga survei terhadap pasangan Prabowo-Puan untuk Pilpres 2024 akan menjadi bahan pertimbangan.
“Baik bagi PDIP maupun Gerindra. Dimana dari sejumlah lembaga survei menunjukkan, elektabilitas pasangan Pak Prabowo-Mba Puan cukup signifikan,” tegasnya.
Pertimbangan
Dimana dari berbagai survei yang mesimulasi Prabowo dan Puan, tentu akan menjadi bahan pertimbangan. Yakni untuk memutuskan siapa yang akan diusung sebagai capres dan cawapres oleh Megawati sebagai Ketum PDIP
Sebelumnya, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Robi Sugara menilai, Jokowi dan Megawati akan berperan penting dalam pertarungan Pilpres 2024 mendatang. Sebab, keduanya adalah king maker.
“Pilihan rasional secara politik dari dua king maker ini adalah memadukan antara Prabowo-Puan dalam Pilpres 2014. Pasangan ini sangat berpeluang,” ucapnya.
Dijelaskan, Prabowo dan Puan bagi Jokowi adalah orang dekat yang pernah menjadi anak buahnya. Sebelum menjabat sebagai Ketua DPR, Puan pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
“Yakni pada kepemimpinan pertama Presiden Jokowi (2014-2019). Boleh dikatakan, Jokowi puas dengan kinerja Puan, karena ia terus dipakai sampai akhir masa jabatan periode pertama,” imbuhnya.
Puan tak dipilih lagi sebagai menteri semata-mata karena terpilih sebagai Ketua DPR. Dia juga melihat, bila Prabowo-Puan nantinya memenangi pemilu, maka tak perlu diragukan program-program Jokowi akan tetap berjalan.
“Salah satunya adalah megaproyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Sehingga, Jokowi tak perlu khawatir proyek-proyek yang sudah dia bangun jadi terbengkalai setelah ia turun dari kekuasaan,” tukasnya.