Bahas Hepatitis Akut, Komisi IX DPR akan Berkoordinasi dengan Kemenkes

Komisi IX DPR RI dijadwalkan akan menggelar rapat dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membahas perkembangan penyakit hepatitis akut.

Bahas Hepatitis Akut, Komisi IX DPR akan Berkoordinasi dengan Kemenkes

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. (Biro Pemberitaan DPR RI)

Wowsiap.com - Komisi IX DPR RI dijadwalkan akan menggelar rapat dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membahas perkembangan penyakit hepatitis akut. Rapat tersebut akan digelar di masa persidangan berikutnya, usai masa reses berakhir minggu ini.

“Minggu depan akan kita jadwalkan untuk membahas dengan Komisi IX. Sekaligus mencari waktu yang tepat untuk melakukan koordinasi dengan Kemenkes terkait dengan adanya hepatitis akut,” kata anggota Komisi IX Rahmad Handoyo, Jumat (13/5).

Dia memastikan, permasalahan penyakit hepatitis akut menjadi perhatian sekaligus juga prioritas dari Komisi IX DPR. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu juga mendukung sepenuhnya arahan Ketua DPR RI Puan Maharani, yang meminta pemerintah terus memonitor perkembangan hepatitis akut di tanah air.

“Saya setuju apa yang disampaikan oleh Ketua DPR. Kita mendukung dan pasti akan mendorong pemerintah untuk segera memonitor perkembangan hepatitis akut ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Puan Maharani mengimbau masyarakat - khususnya orangtua yang memiliki anak - untuk mengantisipasi penyebaran hepatitis akut. Apalagi, hepatitis akut dilaporkan cukup membahayakan bagi anak. 

“Saya mengingatkan agar pemerintah bekerja cepat dalam memonitor dan mengatasi virus tersebut. Peran orangtua sangat penting dalam menghadapi hepatitis akut, yang masih belum diketahui penyebabnya ini,” tandas Ketua DPR, Rabu (11/5) lalu.

Menjaga Pola
Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan menjaga pola keseharian anak. Dia juga meminta pemerintah agar terus berkoordinasi dentan WHO dalam menghadapi hepatitis akut. 

“Pemerintah harus terus memberi penjelasan yang akurat kepada masyarakat, terkait kasus dan penanganan penyakit yang masih misterius ini. Sehingga tidak muncul kabar yang simpang siur,” tegasnya.

Dikatakan, penting juga menjaga informasi untuk menghindari berita-berita hoax yang dapat menimbulkan kepanikan masyarakat. Sehingga, pemerintah harus segera menentukan protokol penanganan kasus hepatitis akut.

Apalagi, penyakit itu muncul di saat pandemi Covid-19 belum berakhir. Dengan penanganan yang tepat, diharapkan semua nyawa pasien hepatitis akut dapat diselamatkan.

Pemerintah juga harus meningkatkan kerja sama dengan pemerintah daerah. Terutama dalam memonitor potensi munculnya kasus-kasus baru di berbagai wilayah.

“Saya mengingatkan agar pemerintah menyiagakan dokter anak dan tenaga medis lainnya di setiap daerah. Selain itu, mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk skenario terburuk,” imbuhnya.

Termasuk juga dengan terus memantau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Dimana pemerintah bersama dengan pemda dan pihak sekolah, menjaga peserta didik dari penyebaran penyakit tersebut.

hepatitis akut Komisi IX Kemenkes pemerintah anak