Permadi Arya alias Abu Janda penggiat media social sekaligus buzzer bayaran, yang belum lama mengomentari santri diperkosa oleh Ustaz berinisial HW, mendapat sentilan dari seorang polisi.
Foto: Instagram @permadiarya
Dalam unggahan yang diposting dalam videonya, Abu Janda mengecam perbuatan ustaz HW yang tidak mencerminkan profesinya sebagai ustaz. Sehingga Abu Janda merasa kesal dan geram dengan perbuatan tak manusiawi yang dilakukan HW tersebut.
"Di Bali pemandangan seperti ini sudah biasa pake bikini serba terbuka. Tidak ada tuh yang perkosa dia," sindir Abu Janda melalui akun instagram @permadiaktivis2, yang dikutip Minggu (19/12/2021)
Lebih lanjut sahabat Denny Siregar ini heran dengan tingkah Herry Wirawan lantaran tak bisa menahan hawa nafsunya. Terlebih para santri didiknya yang selama ini berkegiatan di pondok mengenakan pakaian serba tertutup rapat.
"Justru kasus yang sedang marak ustaz perkosa santrinya. Saya yakin, santrinya pakai baju syar'i serba tertutup. Malah diperkosa," tambahnya.
"Jadi jelas kan yang salah bukan pakaiannya, yang salah otak laki-lakinya yang cabul," sambungnya.
Diakhir video, Abu Janda memberikan komentar menohok soal wanita yang diwajibkan mengenakan pakaian tertutup. Hal itu supaya tidak mengundang nafsu lawan jenisnya.
"Jangan ngatur wanita berpakaian, kalau otakmu mesum. Pake pakaian tertutup pun kau pasti nafsu, syar'i kan dulu otakmu," tandasnya sebagaimana diunggah dalam jejaring social, you tube dan Tik Tok.
Rupanya pernyataan Abu Janda yang mengkaitkan kasus HW dengan cara berpakaian wanita. Dikomentari oleh seorang anggota polisi melalui unggahan video di akun twitter @Endriyw.
Dalam video singkat itu, anggota polisi yang mengenakan seragam lengkap tersebut mengomentari pernyataan Abu Janda di atas. Menurutnya, pemahaman Abu Janda keliru dalam memahami Agama dan Budaya.
Bukan begitu konsepnya. Jadi secara aspek hukum terjadinya kejahatan itu karena ada niat dan kesempatan. Kalau misalnya kesempatannya ada, tapi niatnya gak ada, (kejahatan) itu gak akan terjadi," jelas anggota polisi yang diketahui bernama Heru.
"Kalau misal perempuan seksi lewat, secara naluri laki-laki yang normal dia pasti nafsu dan bisa terjadi pemerkosaan. Dan perintah untuk menutup aurat itu tidak hanya untuk perempuan bos, laki-laki juga menutup aurat," tambahnya.
Lebih lanjut sang plisi cerdas itu, mengatakan narasi yang disampaikan Abu janda keliru dengan membandingkan agama dan budaya dalam soal pakaian Wanita.
"Jangan samakan perintah agama sama budaya disamaratakan, gak bisa. Perintah agama menutup aurat itu memang ada dalam Alquran,” tegasnya
Diakhir video, Heru menyampaikan pesan agar Abu Janda tidak mengeluarkan pernyataan provokatif yang bisa menyulut emosi umat muslim. Hal itu supaya tidak terjadi aksi besar-besaran.
"Mas Permadi, jangan buat umat Islam bergesekan satu sama lain. Nanti yang ada mereka marah, dan ujungnya demo. Yang repot siapa? Polisi lagi,” tutupnya.
Pernyataan anggota tersebut rupanya mendapat respon positif dan perhatian publik bahkan sampai trending topik di twitter. Tak sedikit dari warganet yang turut menyemprot buzzer Abu Janda karena sering nyinyir, benci pada ummat Islam yang kerap melontarkan statement kontroversi. Berikut umpatan warganet atas pernyataan Abu janda soal santri yang diperkosa HW.
"Abu jendol itu ingin dianggap saudara oleh non muslim tapi dengan cara menyerang muslim dan keyakinannya. Emang sehat orang kayak gitu?," ujar akun @iissart869**.
"Abu janda ini luar biasa kebal hukumnya..apa emang sengaja di pelihara buat peralihan isu2," heran akun @Maheer**.
"Pak pulisi apa ngga kepengin nangkep abu janda?," sahut akun @suroso**.
"Baru kali ini gw respek sama jawaban pak polisi. Salut deh... Jawaban netral yang sangat bijak," tandas akun @dwi_kurniawan*