Usai lawatan ke China, Jepang dan Korea Selatan, Presiden Jokowi membawa oleh-oleh sekeranjang investasi.
Menteri BUMN Erick Thohir
Sejumlah kesepakatan kerja sama di sektor industri, menunjukkan dunia menilai Indonesia masih seksi untuk berinvestasi.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, perjalanan Presiden Jokowi tiga negara di Asia itu, terbilang sukses.
Menurutnya, otoritas ketiga negara memberikan kepercayaan besar terhadap Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi.
"Kita harus introspeksi diri, perjalan Bapak Presiden ke jepang, ke china, (Korea Selatan) luar bisa sukses. Kepercayaan diberikan negara-negara tersebut kepada Bapak Presiden, kepada Indonesia luar biasa," ungkap Menteri Erick dikutip dari iNews, Kamis (4/8/2022).
Dari hasil kunjungan Presiden dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju ke China menghasilkan Komitmen penambahan impor minyak sawit (CPO) dari Indonesia sebesar 1 juta ton. Komitmen ini dinilai mampu meningkatkan jumlah dan nilai ekspor produk CPO Indonesia.
Kesepakatan itu, kata Menteri Erick, diyakini akan mengerek harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani Indonesia. Selain CPO Tiongkok juga sepakat menyerap hasil pangan petani dalam negeri. "Lihat saja di china, bagaimana china punya komitmen membeli 1 juta ton turunan kelapa sawit, itukan bagus buat Indonesia. China juga berkomitmen membeli bahan pangan pertanian Indonesia, kan bagus buat petani Indonesia," kata dia.
Jepang dan Indonesia pun sepakat menjadi mitra strategis baik itu lewat skema bussiness to business maupun government to government. Erick menilai kerja sama BUMN dengan Jepang terkait dengan sektor-sektor penting baik ketahanan energi, kesehatan, dan pangan.
Adapun tiga sektor yang menjadi fokus kerja sama BUMN dengan Jepang diantaranya energi baru terbarukan (EBT), industri kesehatan, dan pengembangan industri perikanan. "Belum lagi mengenai kerja sama EV baterai yang turunan dari nikel, apakah juga di Jepang diskusi mengenai perikanan, dan di korea juga sama," kata Menteri Erick.
Dari kesepakatan kerja sama investasi tersebut, Erick memastikan seluruh Menteri Kabinet Indonesia maju akan berupaya merealisasikannya secara keseluruhan.
"Bagaimana apresiasi ini kita lakukan secara menyeluruh. Jangan sampai kita kalah dengan negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand," ungkap dia.