Paruh pertama 2022, Bank Mandiri membuktikan komitmen mendukung dunia usaha, bukan basa-basi.
Bank Mandiri makin moncer
Realisasi kreditnya di atas pertumbuhan industri yang mencapai 10,7% secara tahunan, atau year on year (yoy).
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan, realisasi pertumbuhan kredit perseroan secara konsolidasi per kuartal II-2022 menembus Rp1.138,31 triliun. Atau tumbuh 12,22%. Artinya, Bank Mandiri menjadi bank dengan penyaluran kredit terbesar di Indonesia.
"Perbaikan kinerja Bank Mandiri selaras dengan kondisi perekonomian nasional yang masih bertumbuh. Hal ini juga mengindikasikan bahwa perekonomian Indonesia masih relatif stabil meski diterpa oleh ketidakpastian global," ujar Darmawan dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Bank Mandiri Kuartal II 2022 di Jakarta, Kamis (28/7/2022).
Implementasi fungsi intermediasi yang cukup mumpuni ini, kata Darmawan, disokong seluruh segmen kredit yang tumbuh tingi. Di mana, kredit korporasi menjadi penyumbang terbesar dengan pertumbuhan sebesar 10,6% (yoy). Dari Rp369 triliun melejit menjadi Rp409 triliun pada akhir Juni 2022.
Pertumbuhan kredit ini, mendorong pertumbuhan total aset Bank Mandiri secara konsolidasi yang mencapai Rp1.786 triliun. Atau tumbuh 13% (yoy), sampai dengan kuartal II-2022.
"Melihat kinerja yang membaik, kami optimis pertumbuhan kredit Bank Mandiri mampu tumbuh di atas 11% sampai dengan akhir tahun dengan kualitas aset yang terjaga optimal," imbuhnya.
Dari sisi profitabilitas, bank berkode emiten BMRI ini, mencatat adanya perbaikan. Hal ini terlihat dari net interest margin (NIM) secara konsolidasi yang mencapai 5,37% di kuartal II-2022. Atau tumbuh 32 basis poin (bps) ketimbang kuartal I-2021.
Selain itu, return on equity (ROE) Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat sebesar 23,03% pada periode yang sama, meningkat 791 bps secara tahunan.
Berkat profitabilitas yang membaik, Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 20,2 triliun, tumbuh 61,7% secara yoy.
