Pekan lalu, pasar aset kripto mengalami pelemahan panjang. Khusus Bitcoin, aset kripto dengan kapitalisasi terbesar, nilainya naik-turun di level psikologis US$20.000 per koin. Kini malah nyungsep.
Bitcoin
Pada Senin (11/7/2022), Bitcoin sempat menyentuh US$21.000, tetapi tak lama kembali turun ke level US$ 20.000.
Sampai saat ini, beberapa analis menyematkan US$17.000 sebagai level dukungan pasar utama. CEO BitBull Capital DiPasquale mengungkapkan masih melihat pergerakan harga kripto akan terus berombak beberapa waktu ke depan.
"Penawaran yang lebih kuat di sekitar level US$17.000, jika bitcoin jatuh di sana lagi, akan menjadi sinyal yang kuat untuk kenaikan dan mungkin mengindikasikan pembentukan potensi bawah di sekitar harga itu,” kata DiPasquale dikutip dari CoinDesk, Senin (11/7/2022).
Para investor minggu ini akan mengamati pembacaan indeks harga konsumen AS terbaru, yang diharapkan akan rilis pada Rabu mendatang. Laporan tersebut dapat memengaruhi ekspektasi pasar atas langkah Federal Reserve selanjutnya, pada pertemuan akhir bulan ini; pada pembacaan terakhir, inflasi adalah yang tercepat dalam empat dekade.
Satu poin pertimbangan, laporan Jumat lalu tentang pertumbuhan lapangan kerja AS di pada Juni telah meredakan beberapa kekhawatiran negara dalam resesi; yang seharusnya memudahkan The Fed untuk melanjutkan kenaikan suku bunga 75 basis poin (0,75 poin persentase), atau tiga kali lebih cepat dari siklus kenaikan suku bunga sebelumnya.
Soal hal ini, analis pasar senior Oanda, Ed Moya mengatakan minggu lalu, jika inflasi memberikan kejutan kenaikan lainnya, pertemuan September dapat melihat ekspektasi sepenuhnya dihargai dalam kenaikan suku bunga setengah poin tetapi itu bisa dengan mudah naik ke 75 basis poin.
Sebelumnya, pergerakan market aset kripto di tengah pekan pertama Juli 2022, terlihat semringah karena ada sedikit reli yang menimbulkan kenaikan harga. Sejak awal pekan, market kripto terus berjuang untuk tidak anjlok lebih dalam di tengah penguatan sinyal resesi.
Melansir situs Coinmarketcap pada Kamis sore, (7/7/2022), 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap sukses melaju ke zona hijau dalam 24 jam terakhir. Nilai Bitcoin (BTC) melambung 1,08 persen ke level US$20.505 atau sekitar Rp307,6 juta (asumsi kurs Rp 15.005 per dolar AS) per keping dalam sehari terakhir.
Mengenai pergerakan pasar kripto dan bitcoin pada pekan pertama Juli 2022, Country Manager, Luno Indonesia, Jay Jayawijayaningtiyas mengatakan, harga Bitcoin turun 56 persen per akhir kuartal kedua tahun ini yang kemungkinan disebabkan oleh prospek ekonomi makro yang tidak pasti dan kondisi di pasar kripto.
"Namun, Bitcoin kembali membalikkan keadaan memasuki Juli 2022 dengan bertumbuh sebesar 0,5 persen di bulan ini,” kata Jay.