Inflasi Global Tinggi, Orang BI Nakut-nakutin Tim Ekonomi Jokowi

Pemulihan ekonomi yang dijalankan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto terancam buyar. Karena perang Rusia-Ukraina melahirkan kenaikan harga energi, pangan dan logam. Ambyar.

Inflasi Global Tinggi,  Orang BI Nakut-nakutin Tim Ekonomi Jokowi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Wowsiap.com - Pemulihan ekonomi yang dijalankan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto  terancam buyar. Karena perang Rusia-Ukraina melahirkan kenaikan harga energi, pangan dan logam. Ambyar.

Ancaman inflasi semakin kuat dan normalisasi kebijakan di negara-negara maju bisa terjadi lebih cepat.

“Ini bisa menjadi masalah besar. Beberapa negara mementingkan ekspor energi dan pangan. PDB global berisiko menurun, perdagangan menurun, dan inflasi sangat tinggi. Ini sangat dilematis buat policy maker. Dan kita lihat banyak negara mementingkan stability, sehingga pertumbuhan ekonomi global tahun ini lebih rendah dari perkiraan awal 3,5%,” ujar Wahyu Agung Nugroho, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia (BI) di Bali.

Sedangkan, Doni P Joewono, Deputi Gubernur BI mengatakan, saat ini, laju inflasi menjadi indikator yang paling menjadi perhatian karena di sejumlah negara sudah terjadi lonjakan yang melebihi kenaikan PDB. 

“Yang paling menjadi perhatian BI adalah inflasi, meskipun tetap terkendali di 3,55% year on year per Mei, tapi naik. Makanya kami meminta “sisklamling” dijalankan setiap daerah melalui TPID,” ucapnya.

Asal tahu saja, TPID adalah Tim Pengendalian Inflasi Daerah yang merupakan wadah koordinasi dengan beranggotakan berbagai instansi pemerintah daerah, Badan Pusat Statistik (BPS), ketua pasar dan perbankan.

Belum berubah dari proyeksi awal, BI masih memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 di kisaran 4,5% hingga 5,3%.

“Global rise on tapi perkiraaannya tidak setinggi sebelumnya. Tapi kita bersyukur bahwa neraca pembayaran bagus dan surplus, nilai tukar terkendali, mobilitas masyarakat naik, dan kredit meningkat, sehingga kita confidence. Kita akan melakukan normalisasi kebijakan dimulai dengan Giro Wajib Minimum. Lalu kapan suku bunga naik? Itu kita akan lihat inflasinya seberapa besar,” ungkap Doni.

Pada Rapat Dewan Gubernur 24 Mei lalu, BI mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate 3,50%, suku bunga Deposit Facility 2,75%, dan suku bunga Lending Facility 4,25%.

Bank indonesia Inflasi menkoairlangga jokowi