Penguatan ASEAN Kunci Pertumbuhan Ekonomi Kawasan

Rantai pasok di ASEAN akan sangat terganggu di masa mendatang, bila tidak segera merespon berbagai perkembangan situasi ekonomi dunia yang terjadi dewasa ini.

Penguatan ASEAN Kunci Pertumbuhan Ekonomi Kawasan

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia, Dato’ Seri Mohamed Azmin Ali dalam pertemuan bilateral di Washington D.C, Amerika Serikat. (Biro Humas Kemendag)

 

Wowsiap.com - Penguatan ASEAN merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi kawasan. Selain itu, rantai pasok di ASEAN akan sangat terganggu di masa mendatang, bila tidak segera merespon berbagai perkembangan situasi ekonomi dunia yang terjadi dewasa ini.

“ASEAN perlu segera mengambil aksi nyata untuk memperkuat posisi sentralitas, melalui berbagai inisiatif berbasis proyek. Selain itu merevitalisasi ASEAN sebagai basis produksi dalam penguatan rantai pasok ekonomi di kawasan,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam keterangan tertulis Kementerian Perdagangan yang diterima wowsiap.com, Sabtu (14/5).

Penegasan tersebut disampaikannya di hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) khusus ASEAN-Amerika Serikat. Yakni usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Kamboja Pan Sorasak dan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Dato' Seri Mohamed Azmin Ali.

“Penguatan ekonomi harus berasal dari dalam ASEAN. ASEAN memiliki berbagai dalam isiatif bersama yang perlu direvitalisasi,” ujarnya.

Antara lain seperti proyek pupuk Aceh ASEAN, proyek Urea ASEAN di Malaysia, proyek fabrikasi tembaga ASEAN di Filipina, proyek abu soda garam batu di Thailand, serta proyek vaksin ASEAN di Singapura.

“Untuk itu, ASEAN perlu meningkatkan proyek-proyek serupa di masa mendatang. Sehingga dapat memperkuat ketangguhan ASEAN terhadap berbagai agenda atau kebijakan negara lain, yang dapat mengganggu rantai pasok di kawasan,” tandasnya.

Pandangan Lutfi tersebut mendapat tanggapan positif dari Sorasak dan Azmin yang juga berpandangan sama. Sorasak selaku Ketua ASEAN Economic Ministers (AEM) tahun ini, menegaskan akan mendukung pelaksanaan AEM Special Meeting yang akan dilaksanakan di Bali.

“Selain itu, akan mengupayakan terbentuknya kesepakatan yang lebih konkrit dari seluruh Menteri Ekonomi ASEAN. Khususnya dalam merespon perkembangan ekonomi global saat ini,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Lutfi juga menyebutkan bahwa pertemuan bilateral membahas rangkaian pertemuan spesial AEM. Rencananya, AEM akan dilaksanakan pada 17—18 Mei 2022 mendatang di Bali, Indonesia. 

Ekonomi Global
Mendag juga membahas kondisi ekonomi global saat ini. Antara lain terkait peningkatan proteksionisme era modern, peningkatan inflasi pascakonflik Rusia-Ukraina yang memicu krisis energi dan inflasi harga dunia

“Serta peningkatan ketidakpercayaan dunia terhadap sistem perdagangan multilateral, yang telah memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan,” ucapnya.

Selain itu, dibahas juga berbagai agenda yang ditawarkan oleh negara-negara ekonomi besar seperti Indo-Pacific Economic Forum (IPEF) oleh AS. Kemudian, European Union Indo-Pasific Strategy oleh Uni Eropa, Belt Road Initiatives (BRI) oleh Tiongkok.

“Juga kebijakan seperti EU Green Deal dan UK Environmental Act (Due Diligence on Forest Risk Commodities),” imbuhnya.

Pada hari yang sama, Mendag Lutfi juga menghadiri kegiatan Indonesia Ministers Meeting with Pemimpin Bisnis AS. Pertemuan itu diinisiasi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Pertemuan itu menghadirkan 12 pimpinan perusahaan-perusahaan besar AmerikaSerikat antara lain Microsoft, Cargill, P&G, Johnson&Johnson, Chevron, Exxonmobil dan C4V. 

Pada pertemuan tersebut, Lutfi menyampaikan, Indonesia menargetkan keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah. Yakni melalui pelipattigaan produk domestik bruto (GDP) per kapita.

Yaitu dari 4.000 dolar AS menjadi sekitar 12.500 dolar AS pada periode 2038—2040. Dalam mencapai target ini, peningkatan investasi infrastruktur secara masif menjadi kunci utama Indonesia.

“Untuk menunjang pencapaian tersebut, Indonesia mendukung keterbukaan akses pasar perdagangan internasional. Peningkatan investasi diharapkan dapat mendukung tujuan besar Indonesia,” ucapnya.

Yakni untuk keluar dari status negara dengan pendapatan menengah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara umum.

ASEAN pertumbuhan rantai pasok ekonomi infrastruktur