Curug Luhur Ciambar, Pesona Wisata Alam Yang Belum Terjamah

Curug Luhur Ciambar merupakan lokasi wisata yang terbilang alami, karena berada di tengah hutan kaki gunung Gede Pangrango. Wisata air terjun yang mempunyai ketinggian 30 meter, sangat memikat mata karena kejernihan airnya dan suara satwa yang ada disekit

Curug Luhur Ciambar, Pesona Wisata Alam Yang Belum Terjamah

Curug Luhur Ciambar merupakan lokasi wisata yang terbilang alami, karena berada di tengah hutan kaki gunung Gede Pangrango. Wisata air terjun yang mempunyai ketinggian 30 meter, sangat memikat mata karena kejernihan airnya dan suara satwa yang ada disekit


Curug Luhur Ciambar merupakan lokasi wisata yang terbilang alami, karena berada di tengah hutan kaki gunung Gede Pangrango. Wisata air terjun yang mempunyai ketinggian 30 meter, sangat memikat mata karena kejernihan airnya dan suara satwa yang ada disekitarnya.

Curug Luhur Ciambar, berada di Kampung Genteng, Desa Ambarjaya, Kecamatan Ciambar, Sukabumi, Jawa Barat. Wilayah Ciambar merupakn daerah penyangga disekitar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, di desa ini terdapat curug (air terjun), warga menyebutnya dengan sebutan ‘Curug Luhur’.

Di Bawah curug ada kolam alami, yang diperuntukan bagi pengunjung yang ingin mandi, berenang atau sekedar bermain air sambil merasakan segarnya air gunung. Selain sebagai wisata alam, area lokasi curug yang cukup luas juga bisa dijadikan tempat kemping atau berkemah.

Menurut, Khaerul Muzkharom, warga Ciambar, Curug Luhur selama ini masih dikelola warga sekitar, belum menjadi lokasi wisata resmi yang ditangani Pemda setempat, maka dari itu masuk ke lokasi wisata tidak ada uang restribusi, pungutan atau biaya apapun.

“Untuk saat ini masuk ke lokasi wisata Curug Luhur belum ada pungutan biaya apapun. Makanya lokasi ini masih asri, karena belum ada pembangunan sarana wisata, seperti jalan menuju lokasi, toilet, tempat usaha jual makanan. Sebab, belum dikelola dinas pariwista kecamatam Ciambar,“ terang Khaerul, baru-baru ini.

Jalan menuju Curug Luhur bukan perkara mudah, sebab pengunjung harus melewati jalan curam, mendaki, menurun yang dikelilingi tanaman liar. Tak jarang, banyak pengunjung terpeleset jatuh karena jalan yang dilewati licin, lembab dan masih bertanah merah.

Ada dua jalan umum yang bisa ditempuh menuju Curug Luhur. Pertama melalui jalan Desa Ciambar Parungkuda. Kedua, melalui gang Koramil Cicurug. Kedua jalan ini memiliki tingkat kesulitan yang sama, jarak tempuhnya jika berjalan kaki bisa memakan waktu sekitar satu setengah jam hinggab dua jam.

Jika pengunjung membawa kendaraan, aksesnya hanya sampai di kampung genteng, lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju lokasi wisata Curug Luhur.

“Masuk ke lokasi wisata tidak bayar. Hanya biaya parkir saja Rp 5 ribu. Ya hitung-hitung jagain motor kita. Kalu mau berkemah bisa saja, Cuma bawa perlengkapan sendiri, seperti tenda, lampu penerang dan lainnya. Pasang tendanya bisa didepan air terjun Curug Luhur,” pungkas Khaerul. PUR