Imbas Pandemi Covid-19, Sektor Pariwisata Australia Anjlok, Alami Kerugian 1 Kuadriliun 

Imbas dari pandemic Covid-19 yang berkepanjangan menyebabkan sektor pariwisata di Australia sangat terpuruk. Penurunan kunjungan turis telah merugikan pendapatan negara hingga mencapai AU$101,7 miliar atau lebih dari Rp 1 kuadriliun.

Imbas Pandemi Covid-19, Sektor Pariwisata Australia Anjlok, Alami Kerugian 1 Kuadriliun 

Ilustrasi Sydney Australia, ( Foto: Pixabay)

Wowsiap.com – Imbas dari pandemic Covid-19 yang berkepanjangan menyebabkan sektor pariwisata di Australia sangat terpuruk. Penurunan kunjungan turis telah merugikan pendapatan negara hingga mencapai AU$101,7 miliar atau lebih dari Rp 1 kuadriliun.

Menurut data yang diulas dari Tourism Research Australia (TRA), Selasa (25/1/2022), pada periode tahun keuangan Maret 2020 hingga Juni 2021, jumlah turis asing ke Australia turun hingga lebih dari 98 persen.

Tercatat hanya ada 138 ribu orang lebih turis asing yang datang ke Australia sejak pandemi dimulai sampai pertengahan tahun 2021. Sebagai perbandingan, di tahun keuangan 2019 atau sebelum pandemi, jumlah turis asing yang masuk ke Australia bisa mencapai lebih dari 8,7 juta orang.

Penyebab utama berkurangnya jumlah turis asing ke Australia adalah ditutupnya perbatasan bagi turis asing, meski sudah mulai dibuka perlahan dan tetap dibatasi namun jumlah pengunjung belum signifikan sesuai yang diharapkan.

Nilai kerugian yang dialami sektor pariwisata akibat berkurangnya jumlah turis asing mencapai AU$51 miliar, atau lebih dari Rp500 triliun rupiah.

Tapi jika angkanya digabungkan dengan jumlah turis domestik, secara keseluruhan sektor pariwisata di Australiatelah merugi hingga AU$101,7 miliar atau lebih dari Rp1 kuadriliun.

Upaya memulihkan kunjungan turis memerlukan proses yang lama. Disebutkan dari lima negara yang menjadi pasar terbesar Australia juga mengalami penurunan hampir 100 persen.

Meski tidak masuk ke dalam daftar lima negara tersebut,data dari TRA menunjukkan jumlah warga Indonesia yang masuk ke Australia menurun 99 persen dibandingkan sebelum pandemi.

Namun dalam catatan tahunan nya, Bob East, Chairman dari lembaga Tourism Australia menyatakan optimis jika kondisi pariwisata akan membaik meski butuh waktu. Ia mengatakan kampanye seperti 'Holiday Here This Year' telah mengajak turis domestik untuk berlibur di dalam negeri di mana dan kapan pun sempat.

Ada pula kampanye 'Event Here This Year' untuk mendorong bisnis dan usaha yang terbiasa menggelar pertemuan dan acaradi luar negeri, untuk melakukannya di Australia.

"Ancaman COVID-19 akan terus berdampak pada perjalanan di seluruh dunia. Namun pelaksanaan program vaksinasi nasional akan lebih memberikan kepastian soal situasi kesehatan dan aktivitas ekonomi,"  tulis Bob dalam laporan akhir tahun.

"Di saat kita mengakui jika pemulihan akan membutuhkan waktu lama, Tourism Australia akan terus fokus pada upaya untuk memaksimalkan kesempatan yang ada dan yang akan dikembangkan untuk industri pariwisata."

Akibat terpuruknya sektor pariwisata, diperkirakan 9.000 lapangan kerja di sektor pariwisata di Cairns hilang akibat pandemi COVID-19. Cairns yang terletak di negara bagian Queensland adalah salah satu tempat wisata populer di Australia, yang dikenal dengan Great Barrier Reef dan sejumlah hutan tropisnya.

Kepala eksekutif dari Tourism Tropical North Queensland, Mark Olsen, mengatakan sebelum pandemi kawasan tersebut mempekerjakan lebih dari 15 ribu orang.

Namun dengan tidak adanya lagi bantuan skema 'Jobkeeper' Pemerintah Australia untuk menanggung gaji pekerja selama pandemi,banyak di antaranya yang terpaksa keluar dari industri pariwisata.

"Tanpa kunjungan internasional, kita kehilangan sekitar 9.000 karyawan dalam 22 bulan terakhir. Awalnya adalah pekerja yang berada di garis depan pekerja casual dan part-time, tapi karena pandemi berlanjut, kita mulai kehilangan pekerja dengan keterampilan tinggi." Jelas Mark.

sektor pariwisata di Australia Tourism Research Australia pariwisata di Cairns hilang Tourism Tropical North Queensland COVID-19