Gunung Guntur Tempat Berkumpulnya Para Wali
Keindahan Gunung Guntur yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat menjadi magnet tersendiri bagi para pendaki dan warga setempat. Namun dibalik keindahannya, Gunung Guntur masih menyimpan mitos yang harus dipatuhi.
Keindahan Gunung Guntur yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat menjadi magnet tersendiri bagi para pendaki dan warga setempat. Namun dibalik keindahannya, Gunung Guntur masih menyimpan mitos yang harus dipatuhi.
Jika kita sudah berada di atas puncak Gunung, kita bisa melihat kota Garut, Gunung Cikuray. Apalagi kalau cuaca cukup bagus disana, kita seolah sedang duduk diatas awan. Keindahan lainnya jika memasuki bulan Oktober, mata kita akan disuguhkan pemandangan ilalang yang berbunga.
Bagi yang suka dengan tantangan, pendakian menuju puncak Guntur cukup mencapai 90 derajat, meski ada jalan pintas tapi kebanyakan pendaki lebih menyukai jalur yang cukup curam selain untuk menguci adrenalin.
Para pendaki banyak yang mendirikan tenda diatas puncak namun setelah ada kejadian orang tersambar petir kini tak dizinkan lagi. Para pendaki hanya diperbolehkan mendirikan tenda sampai di pos 3. Perjalanan mencapai pos 3 dari bawah sekitar 2 sampai 3 jam. Cuaca di Gunung Guntur cukup dingin, bahkan tak sedikit yang mengalami Hippo (kedinginan).
Tak hanya gunung Guntur, bagi para pendaki seharusnya sudah mengetahui aturan disetiap daerah yang kita jejaki. Karena bersikap sopan lebih baik agar terhindar dari malapetaka yang tidak diinginkan.
Menurut cerita Umi Tati pengurus Base Camp Guntur, para pendaki harus berlaku sopan dan tidak berkata sembarangan ketika berada di kawasan Gunung Guntur. Karena jika hal itu tidak diindahkan, sesuatu yang buruk bisa saja terjadi menimpa para pendaki.
Umi Tati mencontohkan kasus yang baru terjadi hilangnya seorang pendaki remaja bernama Gibran (14). Dari cerita yang ia dapat dari teman-temannya Gibran tak mau naik keatas bersama 13 temannya. Dia mengaku betah dan suka di sini (dekat pos 3) dengan alasan pemandangannya indah.
"Ternyata kan ada yang bawa (hilang). Kalau disini (Gunung Guntur) jangan asal ngomong yang sembarangan, harus sopan. Percaya gak percaya ini buktinya kejadian," ungkap Umi Tati saat berbincang dengan awak media, Minggu (26/9/2021).
Beruntung, nasib baik Gibran pun bisa ditemukan dan kembali pulang.
Tak hanya Gibran saja yang hilang selama enam hari. Umi Tati mengatakan kalau dulu juga pernah ada penduduk sini yang hilang.
"Kejadian itu waktu saya masih SMA. Ceritanya waktu itu subuh ada yang ngambil air disana, tiba-tiba ada yang bawa. Disana dibawa selama seminggu. Alhamdulillah balik lagi. Pas ketemu dikebun umi," ujarnya.
Oleh karena itu, Umi Tati menghimbau agar para pendaki berdoa sebelum berangkat, tidak membuang sampah sembarangan. Hal itu karena memang Gunung Guntur memiliki cerita mistis yang cukup kuat.
Tati menambahkan bahwa Gungung Guntur merupakan tempat berkumpulnya para Wali, sehingga bersikap sopan merupakan keharusannya.
"Kalau bulan sapar tanggal 25, Gunung Guntur tempat perkumpulan para wali , kalau ada anak-anak yang tidak sopan sering kesurupan. Bahkan mereka sering melihat hal yang aneh-aneh. Kalu ada yag hilang pasti ketemu. Kalau ke gunung harus sopan berdoa biar selamat," tutupnya. (lms)