Ditemukan Di Batu, Pak Ade Ungkap Hilangnya Gibran di Gunung Guntur
Hilangnya Gibran saat berada di kawasan Gunung Guntur membuat warga Pesawahan, Kabupaten Garut, Jawa Barat penasaran.
Hilangnya Gibran saat berada di kawasan Gunung Guntur membuat warga Pesawahan, Kabupaten Garut, Jawa Barat penasaran.
Dibalik keindahannya, Gunung dengan tinggi 2.249 meter di atas permukaan laut yang terletak di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut ini masih menyimpan ragam cerita yang penuh misteri.
Hilangnya Gibran saat berada di kawasan Gunung Guntur membuat warga Pesawahan, Kabupaten Garut, Jawa Barat penasaran.
Dari hasil penelusuran tim wowsiap.com, fakta dari hilangnya Gibran dan siapa yang menemukan pertamakalinya terkuak.
Berdasarkan cerita masyarakat setempat, Gibran ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam keadaan selamat pada Jumat sore (24/9/2021). Tubuh Gibran tampak lemah dan lemas karena selama lima hari tak makan dan minum. Wajahnya pun terlihat linglung.
Namun sebelum tim SAR gabungan menemukan, seorang pria paruh baya bernama Ade Leji mengungkapkan fakta sebenarnya yang ia alami.
Ade mengatakan bahwa dirinyalah yang menemukan Gibran pertama kalinya. Ia, sebelum mencari Gibran melakukan tirakad di rumahnya. Iapun mendapat petunjuk bahwa Ade ada disuatu tempat.
'Hari ketiga malam Kamis sebelumnya saya tawasulan, ngawitan malam pertama, yakin di daerah pamulangan, kemudian hari kedua yakin dia pasti ada. Secara goib, saya bolak balik bertiga kesana, saya berdoa kepada Allah atas izin Allah saya menuju ke cikoneng berangkat jam tiga mencari kesana langsung naik ketebing-tebing, cuma Gibran gak ada, saya berdoa lagi terus saya poto batu dekat kali yakin kebuka dengan paku bumi untuk syarat, saya rela pakai uang saya beli karena kasihan sama anak itu. Dengan ridho Allah dan doa masyarakat,' ungkap Ade saat mengkisahkan pengalamannya menemukan Gibran, Minggu (26/9/201).
'Alhamdulillah saya berhasil menemukan dan langsung angkat anak itu. Mulut anak itu kekcunci (gak bisa ngomong) saya bacakan doa saya usapkan air saya tepak punggungnya lalu sadar,' tambahnya.
'Saya tanya ke Gibran kenapa kamu ada disini, Gibran bilang nggak tau saya pak aneh,' cerita Ade.
Seperti diketahui, Gibran dan 14 temannya berangkat mendaki Gunung Guntur pada Sabtu 18 September 2021. Mereka tiba di Pos 3 Gunung Guntur pada sore hari. Di sana, mereka mendirikan tenda dan menginap semalam.
Hari berikutnya, Minggu 19 September 2021 subuh, 11 pendaki berangkat menuju puncak Gunung Guntur. Sedangkan Gibran dan dua teman perempuannya memilih tetap tinggal di tenda Pos 3. Namun belum diketahui alasan Gibran dan dua teman perempuannya itu tak ikut ke puncak gunung.
Kemudian paginya, 11 pendaki turun ke Pos 3. Mereka terkejut karena tak mendapati Gibran di tenda. Padahal peralatan mendaki dan bekal Gibran masih ada. Mereka sempat mencari tetapi tak berhasil menemukan Gibran.
Sesampainya di bawah Gunung Guntur, 13 remaja pendaki Gunung Guntur itu melapor ke petugas. Operasi search and rescue (SAR) atau pencarian dan pertolongan pun dilaksanakan.
Unsur SAR yang terlibat dalam operasi pencarian, Basarnas Bandung, BPBD Garut, BKSDA Garut, Sabhara Polres Garut, Polsek Tarogong Kaler, Forum Relawan Garut, Koramil Tarogong, PMI Garut, Tagana, Pecinta Alam Garut, Volunteer Cikuray, Baguna Garut, Vertical Rescue, Wanadri, Wapalapa, Sigap Persis, FKPA Majalaya, Mata Angin, dan masyarakat sekitar.
Setelah lima hari melakukan pencarian, akhirnya M Gibran Arrasyid ditemukan selamat namun dalam kondisi lemas. Gibran mengalami dehidrasi dan harus dirawat di Puskesmas Tarogong Kaler.
Masyarakat heran dan kecewa
Dari keterangan beberapa masyarakat yang merasa kecewa menyayangkan ada pihak luar yang menggembar gemborkan penemuan Gibran yang seolah-olah dialah yang telah menemukan Gibran.
'Terimakasih kepada relawan yang ada di kabupaten Garut. Pas saya lihat berita, saya ditanya sama TIM SAR pak ini bagaimana saya dengan Tim SAR saya diatas belum ada komunikasi (terkait penemuan Gibran), saya bilang saya sudah kordinasi dengan pak Ade Leji bahwa ini (Gibran) ada ditemukan , saya bilang ini pak Bkhtiar dimana nemunya?' kata Mamat Hidayat yang mendampingi Ade Leji selama pencarian merasa heran.
Kemudian Ade menambahkan terkait kesimpangsiuran siapa yang menemukan Gibran. Ia menjelaskan bahwa Ade lah yang menemukan Gibran.
'Mendengar adanya anak hilang tim SAR Gabungan langsung mencari keatas. Hari pertama tidak ketemu kedua, ketiga tidak ketemu belum ada bukti. Kemudian hari keempat pak Ade menghadap kepada keluargnya Gibran , Ini ada yang harus dipenuhi untuk persyaratan,' kata Mamat.
Lanjutnya, pada hari Kamis dengan yakin Ade menemui orang tua Gibran yakni ibunya. Namun, kata Mamat pihak keluarga korban tidak merespon.
'Karena tidak ada jawaban dari pihak keluarga takutnya ada pemerasan. Kebetulan pak Ade punya uang dari jual HP 400 ribu rupiah inisiatif ambil langkah. Kemudian pak Ade segera kesana, pak Ade naik sendiri tidak mau ditemani. Sekitar jam empat pak Ade telpon komunikasi melaporkan dan poto-poto tempat kejadian Gibran. Pak Ade langsung telpon mengatakan bahwa korban Gibran ketemu segera meluncur ke curug Cikoneng. Saya minta pak Ade tolong poto dikirim, kemudian dikirimlah poto Gibran dikasih makan sama pak Ade. Setelah benar ditemukan saya langsung bilang ke Kapolsek untuk segera meluncur ke atas untuk menjemput,' ungkapnya.
Video lengkapnya di
https://youtu.be/dPKfq0pf7lg