Terapkan PeduliLindungi Kebun Binatang Gembira Loka Sepi Pengunjung
"Jumlah pengunjung yang boleh masuk hari ini hanya 130 orang, sedangkan yang ditolak masuk karena tak lolos berdasarkan aplikasi PeduliLindungi 607 orang," kata Manager Pemasaran Gembira Loka, Yosi Hermawan, Ahad, 19 September 2021.
Yosi mengatakan wisatawan yang ditolak masuk itu sebagian besar dari luar Yogya seperti Cirebon, Bandung, Kediri, Solo, dan wilayah Jawa Tengah lainnya. Mereka yang tak bisa masuk itu rata-rata karena membawa anak kecil yang usianya belum cukup untuk vaksinasi Covid-19 atau di bawah 12 tahun.
“Rata-rata pengunjung yang bawa anak di bawah usia 12 tahun atau belum divaksin merasa keberatan karena tidak boleh masuk,” kata Yosi yang menyebut situasi kunjungan akhir pekan ini tak lebih baik dibanding saat uji coba pertama awal pekan ini yang mencatat kunjungan 34 wisatawan saja.
Gembira Loka berharap ada solusi dari pemerintah terkait uji coba pembukaan wisata di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 ini. “Karena segmentasi pariwisata Yogyakarta itu bagaimanapun didominasi kalangan keluarga, pasti membawa anak kecil. Kami berharap ada evaluasi kebijakan dari pemerintah pusat agar sama-sama menguntungkan baik untuk destinasi maupun pelaku pariwisata,” kata Yosi.
Situasi kebijakan yang menerapkan sistem pembatasan mobilitas berdasarkan pelat nomor kendaraan ganjil genap dinilai juga kian menambah ruwet dan semakin menurunkan kunjungan, termasuk di Gembira Loka.b"Seharusnya kebijakan ganjil-genap itu diterapkan di objek-objek wisata yang vital saja. Yang tidak menerapkan aplikasi PeduliLindungi," kata Yosi.
Sebab, jika diterapkan di Gembira Loka, dinilai kian memberatkan destinasi jenis wahana keluarga itu. Terlebih, ujar Yosi, Gembira Loka pun dinilai sudah optimal menyaring pengunjung secara otomatis dengan QR code PeduliLindungi.
"Jika aturan aplikasi PeduliLindungi ditambah dengan sistem ganjil genap itu maka semakin memberatkan pengelola obyek wisata," kata Yosi. (Yn)