Menilik, Misteri Gunung Slamet dan Mitos Peninggalan Kerajaan Majapahit
Wowsiap.com – Gunung Slamet menyimpan banyak misteri. Gunung yang memiliki ketinggian 3.428 meter diatas permukaan laut ini, disebut sebagai Gunung tertinggi dipulau Jawa. Diyakini ada sebuah desa terdapat banyak peninggalan Kerajaan Majapahit.
Wowsiap.com – Gunung Slamet menyimpan banyak misteri. Gunung yang memiliki ketinggian 3.428 meter diatas permukaan laut ini, disebut sebagai Gunung tertinggi dipulau Jawa. Diyakini ada sebuah desa terdapat banyak peninggalan Kerajaan Majapahit.
Gunung Slamet Pesona yang Dilingkupi Misteri Kerajaan Majapahit. (Foto: Instagram)
Wowsiap.com – Gunung Slamet menyimpan banyak misteri. Gunung yang memiliki ketinggian 3.428 meter diatas permukaan laut ini, disebut sebagai Gunung tertinggi dipulau Jawa. Diyakini ada sebuah desa terdapat banyak peninggalan Kerajaan Majapahit.
Gunung Slamet yang masih aktip dan siap sewaktu-waktu saja bisa meletus, mengeluarkan larva panas berada di Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Gunung yang menyimpan banyak misteri tentang peninggalan sejarah kerajaan Hindu-Budha, Majapahit, seringkali memunculkan sesuatu yang tak bisa dicerna akal.
Informasi Gunung Slamet dikenal angker dan banyak misteri sudah sering dialami para pendaki. Diantaranya, pernah ada kejadian saat tengah berada di lereng gunung melihat ada sebuah kerajaan dan pasukan prajurit tengah berbaris.
Menurut juru kunci setempat yang tak mau disebutkan namanya, di lereng Gunung Slamet terdapat beberapa peninggalan Kerajaan Majapahit yang berada di desa tersebut, tepatnya di situs Candi Ebeng. Peninggalan bersejarah itu berupa arca yang dikenal sebagai Candi Ronggeng serta ada sebuah candi petilasan Ganda Kusuma dan Melatisari.
Lebih lanjut, juru kunci tersebut menjelaskan, bahwa nama Gandatapa berasal dari dua kata yaitu, Ganda yang berarti bau dan tapa yang artinya bertapa. Diceritakan sang juru kunci, pada masa lalu ada seorang piniti kerajaan yang bernama Brawijaya ketahuan sedang bertapa, ia adalah seorang ksatria yang berasal dari Timur, untuk menghilangkan identitas dirinya dia berganti nama menjadi Ganda Kusuma.
Eyang Ganda Kusuma yang dikenal juga sebagai Raden Peribi merupakan pelarian dari Kerajaan Majapahit, lalu ia sembungi dan mentap di Kabupaten Kebumen. Disanalah dia selesai bertapa mengganti kembali namanya menjadi Brawijaya.
Eyang Gandakusuma dikenal sebagai sinuhun yang dihormati memiliki hubungan yang sangat erat dengan Kerajan Majapajhit. Setiap kali memasuki bulan sura, Eyang Ganda Kusuma selalu mengunjungi desa Gandatapa, hingga akhirnya menetap dan bertapa didesa tersebut.
Namun sayang ketika ditesuri areal itu tidak ditemukan bangunan candi yang menjulang, melainkan hanya ditemukan tumpukan batu. Begitupun dengan cerita Candi Rongeng tidak dtemukan, menurut warga sekitar bangunan itu telah hilang yang tersisa hanya arca tapi sudah dipindah ke museum.