Memiliki balita bukan berarti membuat hobi traveling yang biasa Anda lakukan hilang begitu saja. Traveling bisa Anda lakukan Bersama si kecil, tentunya dengan memperhatikan destinasi yang dituju.
Memilih Destinasi Wisata Ramah Balita (pixabay)
Anda tidak perlu terus mengurung si Kecil di dalam kamar atau boks bayi. Jika kondisi balita sehat dan usianya sudah memenuhi syarat untuk diajak bepergian keluar rumah, ini waktunya Anda memperkenalkan dunia luar pada si kecil.
Terkadang rencana untuk traveling mengajak si kecil yang usianya masih cenderung muda bisa menjadi sesuatu yang menakutkan, namun Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Selain itu, memilih tempat berlibur juga bisa lebih menakutkan daripada kondisi kesehatan Si Kecil. Mengajak balita saat berlibur artinya Anda harus bisa menemukan destinasi yang ramah keluarga, tidak terlalu panas untuk balita dan menyediakan semua yang Anda butuhkan untuk si Kecil.
Anda bisa memilih berlibur bersama si kecil ke tempat-tempat yang memenuhi syarat seperti di bawah ini.
Kurang dari 6 jam perjalanan
Batasi pilihan tujuan berlibur saat Anda berniat mengajak Si Kecil. Tempat yang Anda tuju setidaknya bisa ditempuh dengan waktu kurang dari 6 jam perjalanan, terutama jika harus ditempuh menggunakan pesawat terbang. Semakin lama waktu perjalanan yang harus ditempuh, biasanya si kecil cenderung rewel dan merasa tidak nyaman.
Edukatif
Objek wisata yang dikunjungi saat mengajak balita sebaiknya bukan hanya tempat yang menyenangkan, namun juga edukatif. Destinasi wisata edukatif akan membantu memberikan pengalaman berharga sekaligus pengetahuan baru untuk Si Kecil. Misalnya seperti mengajak Si Kecil berlibur ke museum, kebun binatang, kebun dan taman.
Tidak berbahaya
Sekarang ini ada banyak destinasi wisata keluarga yang menawarkan panorama indah, namun sayangnya kurang bersahabat untuk bayi karena medannya cukup berbahaya, seperti goa, air terjun dan pegunungan.
Lupakan tempat berlibur jenis petualangan. Selain kurang aman, tempat wisata semacam ini juga membuat bayi merasa tidak nyaman. Misalnya, liburan mendaki gunung, penangkaran hewan, menyusuri laut, menjelajah hutan maupun stay in di rumah penduduk lokal.
Liburan berlayar menggunakan kapal pesiar juga tidak diperbolehkan karena rentan membuat bayi mengalami mabuk laut. Meskipun kapal pesiar berukuran besar, saat cuaca tertentu guncangannya masih tetap terasa.
Bukan hanya medannya yang tergolong berbahaya dan sulit, tempat yang tidak berbahaya bagi bayi juga sebaiknya bukan daerah endemi penyakit maupun sumber datangnya penyakit menular.
Menyediakan sarana publik lengkap
Sebaiknya tempat wisata tujuan Anda menyediakan sarana publik yang lengkap dan nyaman untuk digunakan bersama Si Kecil. Mulai dari hotel, transportasi, fasilitas kesehatan hingga trotoar.
Bukan liburan bersama rombongan tur
Jangan pernah berencana untuk mengajak balita mengikuti liburan bersama rombongan tur. Acara liburan bersama rombongan tur cenderung padat, sehingga saat Anda mengajak balita hanya akan merasa diburu waktu.
Cuaca yang bersahabat bagi balita
Pastikan Anda memeriksa perkiraan rata-rata cuaca dari tempat wisata tujuan. Cobalah memilih destinasi yang memiliki iklim tidak terlalu ekstrem. Si kecil harus tetap dalam kondisi sejuk dan terlindungi dari sinar matahari langsung.
Suhu sekitar 20 derajat Celcius merupakan yang direkomendasikan untuk balita. Jangan lupa pakaikan topi dan oleskan sunblock/sunscreen bayi dengan SPF tinggi serta pakaian longgar yang menutupi tubuh Si Kecil.