
sumberceritaPola penyiksaan yang dilakukan negara Romawi penguasa Eropa kuno itu terbilang sangat sadis. Dari sekian kaisar di Romawi itu yang paling sadis bernama Nero. Nero tidak hanya kejam namun proses penyiksaannya juga sangat tidak manusiawi. Salah satunya dengan menggunakan metode menjahit di perut keledai. Untuk melakukan penyiksaan, mula-mula keledai yang bersangkutan akan dibunuh terlebih dahulu. Perut keledai yang sudah tak bernyawa tersebut lalu dibelah dan isi perutnya dikeluarkan. Tahanan yang hendak dihukum mati selanjutnya akan ditelanjangi dan dimasukkan ke dalam perut keledai. Padahal keledai bukanlah hewan yang berukuran besar sehingga orang yang dimasukkan ke dalam rongga perut keledai harus berada dalam posisi meringkuk. Perut keledai tersebut lalu dijahit supaya tubuh orang tadi terjebak dalam perut keledai. Namun bagian kepala orang yang sama dibiarkan tersembul keluar dari perut keledai supaya ia tetap bisa bernapas. Jika orang tersebut mengira kalau penderitaannya sudah sampai di sana, maka ia salah besar. Bangkai keledai tadi beserta orang di dalam perutnya akan ditempatkan di bawah sinar matahari terik. Akibat terpapar oleh sinar matahari, orang tadi secara otomatis akan merasa kepanasan dan mulai melepuh. Sementara tubuh keledai tempatnya terjebak bakal mulai mengalami pembusukan. Setelah beberapa lama, lalat akan mulai mengerubungi tubuh keduanya. Belatung sesudah itu akan mulai bermunculan pada tubuh keledai dan orang tadi. Namun karena ia terjebak dalam tubuh keledai, ia hanya bisa merintih kesakitan saat belatungnya mulai menggerogoti tubuhnya. Penderitaannya baru berakhir saat ia tewas akibat kelaparan, kehausan, atau dimakan oleh burung bangkai