KKP Tangkap Dua Kapal Ikan Asing Berbendera Malaysia, Selamatkan Potensi Kerugian Rp19,9 Miliar
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menegaskan, paham radikal bisa menyusup kemana saja.

Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid. (Foto: Koordinatoriat Wartawan Parlemen/Winarso)
Wowsiap.com – Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menegaskan, paham radikal bisa menyusup kemana saja. Termasuk ke lembaga-lembaga agama dan bisa juga ke lembaga lembaga yang lain.

“Radikalisme tidak hanya atas nama agama dan bisa dalam bentuk-bentuk yang lain. Kegiatan-kegiatan radikal kan banyak sekarang. Dimana kemarin ada polisi ditabrak bandar narkoba, itu juga radikal juga,” katanya di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (22/11).

Hal itu disampaikannya dalam diskusi Empat Pilar MPR RI bertema Pancasila Sebagai Tameng Ideologi Radikalisme dan Ekstremisme. Menurutnya, semestinya Majelis Ulama Indonesia (MUI) berfungsi sebagai institusi yang melakukan deradikalisasi.

Namun karena tersusupi radikalisme, kata dia, menjadi terbalik. Sehingga sangat disayangkan bila ternyata dari kalangan MUI ada pengurusnya yang terpapar. “Mestinya ada proses deradikalisasi, bukan sebaliknya, radikalisasi MUI. Ini kan terbalik,” sesalnya.

Dia menambahkan, munculnya radikalisme, ekstrimisme dan lainnya, terkait dengan nasionalisme. Dimana menurunnya rasa nasionalisme terkait dengan pengelolaan negara dan pemerintahan.

“Padahal, cinta tanah air bagian dari iman, karena bila sudah ada rasa cinta tanah air, tidak akan ada namanya radikalisme dan ekstrimisme. Turunnya rasa cinta tanah air terus menurun, tentu harus menjadi koreksi kepada para pejabat dan penyelenggara negara,” tandasnya.