KKP Tangkap Dua Kapal Ikan Asing Berbendera Malaysia, Selamatkan Potensi Kerugian Rp19,9 Miliar
Wowsiap.com - Dalam rangka menyambut Hari Osteoporosis Sedunia yang jatuh pada 20 Oktober tiap tahunnya, edukasi terhadap semua orang terutama perempuan Indonesia diperlukan untuk mewaspadai penurunan massa tulang mulai usia muda.

Ilustrasi foto: homeopathyplus.com
Wowsiap.com - Dalam rangka menyambut Hari Osteoporosis Sedunia yang jatuh pada 20 Oktober tiap tahunnya, edukasi terhadap semua orang terutama perempuan Indonesia diperlukan untuk mewaspadai penurunan massa tulang mulai usia muda.

Penyakit osteoporosis bisa diidap oleh siapa saja dan bukan hanya lansia saja. Meski begitu, lansia memang berpeluang lebih tinggi terkena osteoporosis ketimbang orang yang lebih muda. Ini karena, saat muda tulang masih bisa terus menerus diperbarui, sedangkan lansia sudah terhenti pertumbuhan tulangnya.

Selain itu masyarakat juga wajib memahami pentingnya mengonsumsi kalsium dan vitamin D untuk mencegah Osteoporosis. Penelitian International Osteoporosis Foundation menunjukkan, risiko perempuan terkena osteoporosis empat kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Menurut Infodatin Kementerian Kesehatan RI 2020, pada 2050 diperkirakan ada 6,3 juta orang per tahun mengalami patah tulang pinggul di seluruh dunia. Menariknya, lebih dari setengah kejadian patah tulang terjadi di Asia.

Dokter Spesialis Gizi Klinik, Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, Sp.GK menjelaskan, osteoporosis adalah penyakit di mana tulang kehilangan kepadatan. Kondisi ini membuat tulang akhirnya menjadi rapuh. Alhasil tekanan ringan seperti membungkuk atau batuk dapat menyebabkan patah tulang.

"Fraktur terkait osteoporosis paling sering terjadi di pinggul, pergelangan tangan atau tulang belakang. Proses Osteoporosis berlangsung dalam jangka panjang sehingga penderitanya tidak menyadarinya hingga kerusakan benar-benar terjadi," kata dr. Luciana, dalam sesi virtual media briefing, Selasa (19/10/2021). Dikutip dari okezone.

Sebagaimana diketahui, osteoporosis memang seringkali dikaitkan dengan orang-orang berusia lanjut. Namun nyatanya osteoporosis bisa menyerang siapa saja, bahkan di usia muda dan produktif seperti 30 tahun.

"Beberapa gejala atau tanda yang terjadi merupakan fraktur akibat dari osteoporosis, seperti postur bungkuk, sakit punggung, menurunnya tinggi badan, sering mengalami cedera atau keretakan tulang," lanjutnya.

Hal ini perlu menjadi perhatian, khususnya pada perempuan yang memasuki usia 30 tahun. Perempuan cenderung mengalami penurunan massa tulang mulai usia 30 tahun sampai periode menopause dan seterusnya.

"Jika mereka menikah, di usia 30-an, banyak dari mereka yang mungkin hamil atau menyusui, di mana mereka adalah salah satu kelompok risiko osteoporosis. Sayangnya, tidak banyak perempuan usia 30 tahun yang sadar bahwa menjaga kesehatan tulang sangatlah penting,” tuntasnya.