Sosok Puan Maharani dalam kepemimpinannya sebagai Ketua DPR RI dan tokoh politik perempuan, dinilai telah menjadi inspirasi bagi siapapun.
Ketua DPR RI Puan Maharani. (Biro Pemberitaan DPR RI)
“Inilah substansi dari perjuangan Kartini untuk masa kini. Karena dengan posisinya sebagai Ketua DPR, maka nilai-nilai yang diperjuangkan Kartini seperti mendapatkan kesetaraan,” kata tokoh perempuan muda Muhammadiyah Ulfah Mawardi, Rabu (20/4)
Antara lain seperti dalam hak pendidikan dan mendorong percaya diri perempuan dalam berkarir. Dimana hal itu menjadi suatu keniscayaan dan leader tentang perjuangan-perjuangan itu sekarang melekat pada Puan.
“Karena berkat posisinya, telah menjadi simbol perlawanan atas praktik-praktik diskriminatif. Hal ini menjelaskan asumsi bahwa perempuan ujungnya jadi ibu rumah tangga saja, kini semakin ternegasikan,” ujarnya.
Sekjen Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (Putri Muhammadiyah) 2012-2016 itu menambahkan, sebelum Puan menjabat sebagai Ketua DPR RI, sebelumnya juga sudah ada contoh. Dimana ada sosok perempuan yang menempati posisi sebagai presiden, yaitu Megawati Soekarnoputri.
“Hal itu menunjukkan, perempuan memiliki potensi yang luar biasa dalam pembangunan. Apalagi bila perempuan diberikan kesempatan mengakses berbagai sumber daya dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan,” tandasnya.
Apalagi, kata Ulfah, dari sisi nilai keagamaan, khususnya di dalam ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW dan tertera langsung dalam Al Quran juga sangat tegas. Sehingga dapat dijadikan pijakan yang relevan dalam hak asasi perempuan (HAP).
“Yakni untuk mengangkat martabatnya dan menjauhkannya dari praktik perlakuan diskriminatif. Sehingga dengan alasan apapun perempuan tidak berhak mendapatkan perlakuan yang diskriminatif,” tegasnya.
Sama
Karenanya, kata dia, para perempuan Indonesia tidak perlu ragu. Karena sejatinya, perempuan memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mengejar mimpi dan cita-citanya.
“Baik dalam konteks mengenyam pendidikan tinggi, meniti karir, hingga kesempatan di ruang politik serta jabatan publik,” ucapnya.
Ditegaskan, spirit Kartini untuk masa kini terimplementasikan dalam perempuan, yang memiliki semangat juang tinggi. Selain itu, memiliki kepercayaan diri dan yakin terhadap kemampuan yang dimiliknya.
“Spirit itulah yang menjadikan perempuan memiliki keinginan untuk memerdekakan dirinya dan memiliki prinsip hidup yang kuat. Kehadiran Puan sebagai perempuan pertama yang menjadi ketua DPR, memberikan contoh yang sangat baik,” tukasnya.
Terlebih kini wajah Parlemen kini tidak hanya terlihat tajam dalam fungsi monitoring seperti terkait kelangkaan minyak goreng serta kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Tetapi juga responsif terhadap isu gender.
“Hal itu menunjukkan bahwa kepemimpinan Puan di DPR strategis untuk mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan Kartini,” tukasnya.