Rakyat Tidak Boleh Kalah dengan Oligarki

Rakyat sebagai pemilik kedaulatan dalam sistem ekonomi Pancasila, tidak boleh kalah oleh oligarki.

Rakyat Tidak Boleh Kalah dengan Oligarki

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Bagian Pemberitaan dan Media DPD RI)

Wowsiap.com - Rakyat sebagai pemilik kedaulatan dalam sistem ekonomi Pancasila, tidak boleh kalah oleh oligarki. Karenanya, sistem ekonomi Pancasila yang disusun sebagai usaha bersama untuk kemakmuran rakyat yang sudah ditinggalkan oleh bangsa ini, mutlak dan wajib dikembalikan. 

“Kita harus berani bangkit dan melakukan koreksi. Tanpa itu, negeri ini hanya akan dikuasai oleh oligarki yang rakus menumpuk kekayaan dan rakyat akan tetap kere,” kata Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat memberi sambutan dalam Musrenbang Provinsi Jawa Timur Tahun 2023 di Surabaya, Selasa (19/4).

Menurutnya, dirinya sudah keliling ke 34 Provinsi dan 300 lebih kabupaten/kota. Namun persoalan mereka sama, yaitu masih lebarnya gap atau kesenjangan kemiskinan dan persoalan pengelolaan sumber daya alam.

“Yang mana dirasakan masih jauh dari keadilan sosial. Kegelisahan stakeholder di daerah sangat wajar. Apalagi SDA ada di hadapan mereka,” ujarnya.

Tetapi tidak jarang, mereka harus tergusur dan menjadi penonton ketika perusahaan-perusahaan besar mulai menguras SDA. Persoalan itu tidak bisa diselesaikan sendiri oleh daerah.

“Karena persoalan ini adalah persoalan fundamental yang berkaitan dengan arah kebijakan negara. Yaitu persoalan yang ada di hulu dan bukan di hilir,” tandasnya.

Kebijakan
Persoalan itu juga tidak dapat diselesaikan dengan pendekatan karitatif atau kuratif. Karena memang berkaitan erat dengan kebijakan pengelolaan SDA yang dianut oleh negara. 

“Pola pengelolaan SDA yang dianut bangsa ini - terutama sejak amandemen konstitusi 1999 hingga 2002 - semakin menjauh dari amanat dan cita-cita luhur para pendiri bangsa. Negara tidak lagi berpihak kepada pemilik kedaulatan hakiki, yaitu rakyat,” tegasnya.

Sebab, negara ini justru memperkaya segelintir orang. Faktanya hasil penelitian Lembaga internasional OXFAM mengatakan, harta dari empat orang terkaya di Indonesia, setara dengan gabungan kekayaan 100 juta orang miskin di Indonesia.

OXFAM juga mencatat, sejak Amandemen Konstitusi tahun 2002, jumlah miliuner di Indonesia meningkat 20 kali lipat. Sementara ratusan juta penduduk Indonesia tetap berada dalam kemiskinan. 

Padahal bangsa ini mendapat anugerah dan rahmat dari Allah SWT, dengan limpahan kekayaan Sumber Daya Alam. Mulai dari Sumber Daya Tambang Mineral hingga Minyak dan Gas. Bahkan kekayaan biodiversitas hutan, pertanian, perkebunan, perikanan serta kelautan. 

“Mengapa ini terjadi? Pasti ada yang salah dengan sistem atau metode yang dipilih bangsa ini dalam mengelolanya,” tukas dia.

 

rakyat kedaulatan ekonomi oligarki SDA