BUMN, Swasta dan Rumah Tangga Didorong Gunakan Produk Dalam Negeri

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan pemerintah dan rumah tangga serta sektor swasta, diminta untuk mendukung penggunaan produk dalam negeri.

BUMN, Swasta dan Rumah Tangga Didorong Gunakan Produk Dalam Negeri

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate (ketiga dari kanan). (Biro Humas Kementerian Kominfo)

Wowsiap.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan pemerintah dan rumah tangga serta sektor swasta, diminta untuk mendukung penggunaan produk dalam negeri. Hal itu menjadi wujud nyata kolaborasi memberdayakan usaha mikro, usaha kecil dan koperasi.

“Selain itu, menjadikan produk dalam negeri bagian dari rantai pasok industri global,” Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam Showcase dan Business Matching Produk IT dan Digital di Exhibition Hall Gedung Smesco, Jakarta, Senin (18/4/).

Menurutnya, keberpihakan pemerintah untuk penggunaan produk dalam negeri telah diwujudkan dengan memasukkan produk UMKM dan produk dalam negeri lain. Yakni ke dalam e-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

“Sampai dengan bulan ini, tercatat lebih dari 250.000 yang terdaftar di e-Katalog LKPP. Pemerintah berpihak kepada produk di dalam negeri dan ini kegiatan affirmatif, didorong, didukung untuk kita laksanakan,” ujarnya.

Dikatakan, dalam e-Katalog LKPP, produk-produk UMKM sudah didaftarkan. Jika semua produk dalam negeri dan UMKM terdaftar di e-Katalog LKPP, maka akan memudahkan lembaga pemerintah membelanjakan APBN.

“Oleh karena itu, saya mendorong pelaku UMKM untuk segera mendaftarkan produk dan jasa ke e-Katalog LKPP. Untuk produk-produk hasil UMKM, segera mendaftar di e-Katalog,” tandasnya.

Syaratnya juga sudah disederhanakan oleh Kepala LKPP dari sebelumnya delapan tahap. Namun sekarang sekarang tinggal dua tahap. Pemerintah juga sudah mengalokasikan APBN, khususnya dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. 

“Bahkan, alokasi itu lebih besar dari yang diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022. Kami sudah menyiapkan APBN 2022 porsi produk dalam negeri sekitar Rp 16 Triliun lebih atau setara dengan lebih dari 60 persen,” tegasnya.

Mandiri
Diharapkan dapat dilaksanakan sepanjang tahun 2022. Jumlah itu sudah jauh di atas amanat Inpres, yaitu hanya 40 persen. Dikatakan, selama ini produk dalam negeri - terutama produk UMKM - diperagakan masing-masing pihak secara mandiri.

“Oleh karena itu, saya mengapresiasi upaya Kementerian Koperasi dan UMKM dalam mempromosikan produk UMKM dan ultra mikro Indonesia. Kominfo sendiri memberikan dukungan dan endorsement kepada Kementerian Koperasi dan UMKM,” jelasnya.

Sampai dengan bulan ini, dari terdapat 34 juta UMKM Indonesia. Sebanyak 19 juta diantaranya sudah digital onboarding. Bahkan sudah memenuhi standar SNI untuk beberapa sektor tertentu.

Adapun Showcase dan Business Matching Tahap 2 memberi peluang pameran produk alat kesehatan, K3 (keselamatan, keamanan dan kesehatan) dan wellness. Kemudian, manufaktur dan alat berat komunikasi, IT dan digital serta 17 subsektor industri kreatif lain. 

Pameran yang berlangsung di Gedung Smesco Exhibition Hall, Jakarta Selatan itu berlangsung dari tanggal 11 - 23 April. Sebelumnya, Business Matching tahap pertama diadakan di Bali pada tanggal 22 s.d. 24 Maret 2022 lalu.

Ajang itu merupakan salah satu rangkaian Aksi Afirmasi Peningkatan Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri. Sekaligus bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Acara puncak akan berlangsung pada tanggal 22 - 23 April 2022 di Jakarta Convention Center (JCC). Acara itu yang akan diikuti lebih dari 400 pelaku UKM dari seluruh Indonesia.

 

UMKM produk dalam negeri mandiri LKPP