Kelangkaan solar yang terjadi sebulan belakangan ini, membuat banyak nelayan kesulitan melaut.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Bagian Pemberitaan dan Media DPD RI)
“Ide untuk membangun SPBU khusus nelayan merupakan solusi tepat. Karena nelayan akan memiliki pasokan khusus dan tidak perlu kesulitan mengantre solar di pom bensin umum,” kata Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di Jakarta, Kamis (14/4).
Selain itu, nelayan tidak usah bersaing dengan motor dan mobil di darat. Sehingga lebih efektif dan efisien. Kelangkaan solar menimbulkan juga efek domino bagi nelayan.
“Mulai dari sulitnya melaut. Hal itu mengingat solar adalah kebutuhan pokok nelayan. Kondisi itu kemudian berdampak pada pendapatan para nelayan dan juga ekonomi keluarganya,” ujar dia.
Kalau nelayan tidak dapat melaut untuk mencari ikan, artinya mereka tidak ada mata pencaharian. Jika dibiarkan, akan terjadi ancaman kemiskinan pada kelompok nelayan dan masyarakat pesisir.
“Di sisi lain, faktanya kini di pasar-pasar tradisional ikan sudah mulai langka. Hal itu akibat nelayan tidak dapat memberikan pasokan yang cukup. Akibatnya harga juga melambung,” tandasnya.
Oleh karena itu, pemerintah harus segera merespon masalah itu dengan cepat. Karena kekurangan pasokan ikan ke pasar bukan hanya berdampak pada kenaikan harga.
“Akan tetapi juga tidak tercukupinya kebutuhan pangan dan kebutuhan protein. Ini akan berdampak pada penurunan kesehatan bahkan kecerdasan. Artinya kualitas hidup akan menurun,” tukasnya.